Menag Ajak Ulama Sufi Dunia Berdakwah lewat Media Sosial

Rabu, 10 April 2019 - 19:20 WIB
Menag Ajak Ulama Sufi Dunia Berdakwah lewat Media Sosial
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menutup Konferensi Ulama Sufi Internasional yang digelar di Kota Pekalongan, Rabu (10/4/2019). FOTO/IST/KEMENAG
A A A
PEKALONGAN - Para ulama sufi diajak untuk ikut mewarnai dakwah di media sosial. Hal ini penting sebagai respons tantangan dakwah era milenial dengan segala perangkatnya.

Hal ini disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menutup Konferensi Ulama Sufi Internasional yang digelar di Kota Pekalongan, Rabu (10/4/2019). Konferensi Ulama Sufi Internasional atau Multaqa as-Sufi Al-Alamy telah berlangsung sejak 8 April 2019. Multaqa diprakarsai oleh Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyah (JATMAN). Konferensi ini diikuti 87 ulama sufi dari 36 negara dan dihadiri sekira 3.500 peserta dari kalangan ulama ahli tarikat Indonesia.

"Mari kita isi dunia dakwah kita dengan ngaji rasa. Mari kita banjiri dunia dakwah kita di media sosial dengan uswah hasanah, tidak sekadar mauizhah hasanah. Mari kita menjadi bumi yang menopang semua orang, menjadi mendung yang menaungi semua insan dan air hujan yang menyuburkan alam," kata Menag dalam siaran pers, Rabu (10/4/2019). (Baca Juga: Habib Lutfi bin Yahya Terpilih sebagai Pimpinan Forum Sufi Dunia)

Menteri yang juga alumnus Pondon Pesantren Darussalam Gontor ini lalu menyitir salah satu pesan Imam Junaid al-Baghdadi: "Kaum sufi itu seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa; juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada; seperti air hujan, yang mengaliri segala sesuatu."

Menag menilai para sufi lekat dengan kreatifitas dalam dakwah. Bahkan, kreatifitas itu menjadi sesuatu yang distingtif. Mereka misalnya menggunakan Halaqah Dzikir (majlis zikir), Khalwat-khalwat Alquran, dan Zawiyah sufiyah yang dikembangkan sesuai kondisi zamannya.

Kreativitas yang sama diperlukan dalam merespons tantangan dakwah era milenial dengan segala perangkat digital dan media sosial. Karenanya, dibutuhkan upaya serius dari kaum sufi untuk menggarap aksi dakwah yang dapat mengangkat harkat dan martabat umat Islam, terutama di media sosial.

"Generasi digital juga harus memahami dan mengingat pengalaman sejarah bahwa Islam masuk ke negeri ini dengan cara damai, antara lain melalui tangan para sufi. Generasi milenial harus tahu bahwa para ulama sufi menyebarkan Islam dengan akhlak yang mulia, sehingga dakwah Islam menjadi lebih efektif dan damai," katanya. (Baca Juga: Menhan Buka Konferensi Ulama Sufi Internasional di Pekalongan)

Menag mengucapkan selamat atas suksesnya penyelenggaraan Konferensi Ulama Sufi Internasional ini. Menag mengajak semua pihak untuk meneruskan dakwah damai baginda Rasulullah Saw, sehingga keramahan dan kedamaian Islam tersebar di NKRI dan segenap penjuru bumi.

"Semoga program kerja dan rekomendasi 4 komisi, yakni Komisi Ulama Luar Negeri, Tasawuf, Ekonomi dan Fikih yang dihasilkan konferensi internasional ini dapat dilaksanakan dengan baik," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3016 seconds (0.1#10.140)