Protes Kebijakan Manajemen, 2 Driver Online di Yogya Mogok Makan

Selasa, 09 April 2019 - 19:41 WIB
Protes Kebijakan Manajemen, 2 Driver Online di Yogya Mogok Makan
Dua driver ojek online di Yogyakarta melakukan aksi mogok makan di halaman PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Kantor Perwakian Yogyakarta, Selasa (9/4/2019). FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
YOGYAKARTA - Dua driver ojek online di Yogyakarta, Andi Kartala dan Sadar Gimbal, melakukan aksi mogok makan di halaman PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Kantor Perwakilan Yogyakarta, Selasa (9/4/2019). Keduanya memprotes kebijakan Grab dan Go-Jek yang dinilai memberatkan mitra pengemudi.

Koordinator aksi, Ardi Syihab mengatakan, aksi mogok makan merupakan akumulasi kekecewaan para driver. Pihaknya menuntut empat hal kepada perusahaan. Di antaranya pemutakhiran atau pemutihan akun driver, menghapuskan sistem peringkat dan alokasi order, mengembalikan jumlah poin skema insentif untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti awal, dan meninjau ulang perjanjian kemitraan untuk lebih berlandaskan kesetaraan dan keadilan.

"Selama ini para driver hanya dijadikan alat oleh penyedia aplikasi tanpa dimintai pendapat," katanya di sela-sela aksi.

Dijelaskan, Go-Jek dan Grab sama-sama menerapkan aturan yang tidak menguntungkan driver. Para pengemudi pun sudah berusaha keliling mencari penumpang. "Selama satu hari penuh bekerja, kami bisa tidak mendapat order. Itu terjadi dalam tiga bulan terakhir ini, bahkan ganti handphone juga dilakukan tapi tetap saja nol penumpang," ungkapnya.

Dalam aksi mogok makan tersebut beberapa pengemudi online dari beberapa kota lain juga memberikan dukungan. Di antaranya dari Jakarta, Solo, Bandung dan kota lain.

Aksi yang dilakukan pengemudi online pun mendapatkan respons dari Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noorhartanto. Dia mendatangi lokasi aksi dan mengaku prihatin dengan aksi ini. "Aksi nekat ini semestinya segera direspons perusahaan," katanya.

Dikatakannya, sekecil apapun perkembangan di manajemen semestinya segera disampaikan kepada mitra driver. "Mogok makan itu berat risikonya, menunda informasi berarti membuat kondisi fisik yang mogok makan semakin menurun," ujar calon anggota DPD ini.

Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek, Alfianto Domy Aji ketika dikonfirmasi menghormati aspirasi seluruh mitra di Yogyakarta. Sebenarnya, kata dia, Go-Jek sudah membuka ruang diskusi, bertatap muka langsung melalui kopdar.

"Tentang empat tuntutan para driver, kami sudah melakukan upaya maksimal meningkatkan pelayanan. Go-Jek memastikan tidak ada sistem order prioritas seperti yang dikeluhkan mitra driver," katanya.

Ditegaskan, Go-Jek berkomitmen terus meningkatkan kemudahan dan kenyamanan mitra driver. Go-jek sedang menerapkan sistem alokasi order yang baru. Jarak terdekat dengan titik lokasi bukan satu-satunya parameter dalam pembagian order.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.4030 seconds (0.1#10.140)