Benjamin Netanyahu Ingin Caplok Tepi Barat dari Palestina

Minggu, 07 April 2019 - 09:08 WIB
Benjamin Netanyahu Ingin Caplok Tepi Barat dari Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
TEL AVIV - Pernyataan terang-terangan disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Dia berencana akan menganeksasi wilayah Tepi Barat dari Palestina jika dia menang pemilu Israel pada 9 April nanti. Namun dia tidak menjelaskan apakah aneksasi itu untuk seluruh wilayah atau hanya sebagian wilayah Tepi Barat.

Niatnya itu disampaikan kepada Channel 12 pada Sabtu malam. Dia berjanji akan mulai memperluas kedaulatan Israel atas Tepi Barat jika terpilih kembali sebagai perdana menteri dalam pemilu.

Sekadar diketahui, rezim Zionis pada saat ini menduduki Area C Tepi Barat dengan membangun banyak permukiman di tanah Palestina tersebut.

"Sebuah negara Palestina akan membahayakan keberadaan kita dan saya menahan tekanan besar selama delapan tahun terakhir, tidak ada perdana menteri yang tahan terhadap tekanan semacam itu. Kita harus mengendalikan nasib kita," kata Netanyahu, seperti dikutip Haaretz, Minggu (7/4/2019).

Netanyahu, dalam program "Meet the Press" tersebut, juga mengklaim bertanggung jawab atas deklarasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

"Akankah kita bergerak maju ke tahap berikutnya? Ya. Saya akan memperpanjang kedaulatan tetapi saya tidak saya membedakan antara blok permukiman dan yang terisolasi, karena setiap permukiman adalah (wilayah) Israel dan saya tidak akan menyerahkannya kedaulatan kepada Palestina," ujarnya.

"Saya tidak akan membagi Yerusalem, saya tidak akan mengevakuasi komunitas mana pun dan saya akan memastikan kami mengendalikan wilayah barat Yordania," imbuh Netanyahu.

Ditanya apa yang akan terjadi pada komunitas Badui Khan al-Ahmar, yang telah diancam Netanyahu akan dievakuasi tetapi masih belum terlaksana."Itu akan terjadi, saya berjanji dan itu akan terjadi pada kesempatan paling cepat," ujarnya. Pengusiran komunitas Badui itu telah menuai kecaman masyarakat internasional.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7339 seconds (0.1#10.140)