Petilasan Mbah Maridjan Ditutup Sementara untuk Labuhan Merapi

Sabtu, 06 April 2019 - 15:15 WIB
Petilasan Mbah Maridjan Ditutup Sementara untuk Labuhan Merapi
Juru kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo memberikan keterangan soal Labuhan Merapi di sela-sela penyerahan ubo rampe labuhan dari Keraton Yogyakarta di Pendopo Kecamatan Cangkringan, Sleman, Sabtu (6/4/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Petilasan kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman ditutup sementara selama proses Labuhan Merapi, Sabtu-Minggu (6-7/4/2019). Namun petilasan ini tetap terbuka bagi masyarakat yang ingin menyaksikan prosesinya.

"Secara umum objek wisata di lereng Merapi tidak ditutup, hanya petilasan Mbah Maridjan saja yang ditutup sementara selama proses Labuhan Merapi. Setelah prosesi selesai dibuka lagi," kata juru kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo atau yang biasa dipanggil Mas Asih di sela-sela penyerahan ubo rampe Labuhan Merapi dari Keraton Yogyakarta di Pendopo Kecamatan Cangkringan, Sabtu (6/4/2019).

Prosesi Labuhan Merapi diawali dengan penyerahan ubo rampe dari Keraton Yogyakarta kepada juru kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo di Pendopo Kecamatan Cangkringan, Sleman, Sabtu (6/4/2019). Kemudian ubo rampe dibawa ke petilasan kediaman Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkrigan. (Baca Juga: Keraton Yogyakarta Serahkan 11 Ubo Rampe untuk Labuhan Merapi Besok)

Sebelum dilabuh, ubo rampe itu diinapkan dulu di tempat itu dan baru dilabuh, Minggu (7/4/2019) pagi. Labuhan akan dimulai pukul 06.00 WIB yang dipimpin juru kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Surakso Hargo yaitu dengan membawa ubo rampe ke tempat labuhan di Sri Manganti, sekitar 1,5 kilometer (km) utara petilasan Mbah Maridjan.

Usai prosesi, ubo rampe labuhan kemudian dibagikan kepada msyarakat dan rombongan kembali ke petilasan kediaman Mbah Mardijan di Kinahrejo.

Ditanya apakah ubo rampe yang akan dilabuh tersebut sudah ada yang memesan. Menurut Mas Asih memang sudah ada yang memesannya. Namun karena jumlahnya terbatas tidak semua masyarakat yang memesan mendapatkannya. Mereka yang memesan bukan hanya warga lokal tapi juga warga luar daerah.

"Ubo rampe akan dibagikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan tahun sebelumnya. Warga percaya dengan mendapatkan ubo rampe itu akan membawa berkah, kemanan dan keselamatan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7658 seconds (0.1#10.140)