Pria Berkaus Jokowi yang Dikeroyok Masih Trauma

Jum'at, 05 April 2019 - 23:49 WIB
Pria Berkaus Jokowi yang Dikeroyok Masih Trauma
Ganjar Pranowo di sebuah angkringan kopi di Purworejo, Jumat (5/4/2019). FOTO/IST
A A A
PURWOKERTO - Korban pengeroyokan yang dilakukan oleh massa tak dikenal di Purworejo Jawa Tengah, kini mulai membaik. Meski demikian, korban masih trauma atas peristiwa nahas yang menimpanya.

Korban diketahui bernama Yuli Wijaya warga Dukuh Sarangan, Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen Purworejo. Saat kejadian korban tengah mengatur lalu lintas kendaraan proyek pertambangan batu andesit.

Tak disangka, korban yang mengenakan kaus bergambar Capres Jokowi tiba-tiba dihampiri rombongan massa tak dikenal. Mereka langsung melakukan pengeroyokan hingga korban menderita luka dan dilarikan ke rumah sakit.

"Meski sudah cenderung membaik, namun Yuli masih mengalami trauma," ujar seorang warga bernama Suprapto saat berdialog dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sebuah angkringan kopi di Purworejo, Jumat (5/4/2019).

Selain menyampaikan kondisi korban pengeroyokan, Suprapto yang juga suporter tim sepakbola andalan masyarakat Purworejo, ISP (Ikatan Sepakbola Purworejo) berharap tim kebanggaannya kembali masuk ke divisi 1. Sebab, sudah tiga tahun ini tim kebanggaannya terpaksa vakum.

"Syukur-syukur Pak Gub berkenan membantu untuk renovasi stadion WR Soepratman, karena itu kandang ISP dan saat ini kondisinya kurang diperhatikan," katanya.

Acara ngopi bersama masyarakat itu tidak masuk dalam agenda gubernur, karena Ganjar yang pulang kampung, untuk menghadiri resepsi pernikahan keponakannya. Meski demikian, banyak aspirasi yang disampaikan warga.

Melihat suasana yang demikian cair dan penuh tawa itu, Ganjar mengatakan agar suasana seperti itu terus ditebar di keseharian, terlebih jika menyangkut pemilihan presiden. Tidak perlu saling fitnah, menyebar kebencian apalagi sampai baku hantam.

"Betapa kita bahagia bisa bertemu, kan ini wajahnya mrenges kabeh, suasana seneng ini jangan dihancurkan dengan permusuhan. Kita hormati yang berbeda pilihan, beda suku, beda agama. Masak sesama orang Purworejo jotos-jotosan," terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2062 seconds (0.1#10.140)