Korsel Umumkan Darurat Nasional Setelah Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat

Jum'at, 05 April 2019 - 20:44 WIB
Korsel Umumkan Darurat Nasional Setelah Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat
Korsel mengumumkan keadaan darurat nasional setelah kebakaran hutan hebat melanda negara itu. Foto/Istimewa
A A A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengumumkan keadaan darurat nasional sebagai tanggapan terhadap salah satu kebakaran hutan terbesar yang pernah terjadi di negara itu.

Setidaknya satu orang telah meninggal dan lebih dari 4.000 orang telah dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut. Kebakaran juga telah menghancurkan beberapa ratus bangunan di provinsi tersebut.

Presiden Korsel, Moon Jae-in, langsung mengadakan pertemuan darurat dan menyerukan pejabat untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia.

Diketahui ribuan tentara telah membantu petugas pemadam kebakaran dari seluruh Korsel guna memadamkan api di wilayah pegunungan timur laut negara itu, dekat dengan perbatasan dengan Korea Utara (Korut).

Lebih dari 800 mobil pemadam kebakaran didatangkan dari seluruh Korsel untuk membantu mengatasi kebakaran. Sementara Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan sekitar 16.500 tentara, 32 helikopter militer dan 26 truk pemadam militer telah dikerahkan.

Para pejabat negara itu mengatakan meskipun kebakaran utama telah dikendalikan, namun kebaran lain masih terjadi.

"Untungnya, kebakaran utama telah dikendalikan," kata gubernur provinsi Choi Moon-soon dalam wawancara radio dengan penyiar berita YTN, tetapi menambahkan bahwa kebakaran lainnya masih menyala seperti dikutip dari BBC, Jumat (5/4/2019).

Kebakaran di wilayah Sokcho telah diatasi, kata pemerintah, sementara sekitar 50% dari kebakaran di wilayah Gangneung telah diatasi.

Dipercaya bahwa kebakaran yang terjadi pada Kamis malam itu berasal dari percikan api di sebuah trafo di dekat Goseong di Provinsi Gangwon, timur laut Seoul.

Dibantu oleh hembusan angin kencang, api dengan cepat menyebar melalui wilayah pegunungan yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin tahun lalu, dan ke kota-kota Sokcho dan Gangneung, kata para pejabat.

Terakhir kali bencana dalam skala yang sama melanda Korsel adalah pada 2007, ketika sebuah kapal pengangkut minyak mentah membocorkan ribuan ton minyak ke laut lepas pantai barat.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0893 seconds (0.1#10.140)