Pilot Tak Bersalah, Boeing 737 Max Memang Tak Bisa Dikendalikan

Jum'at, 05 April 2019 - 16:20 WIB
Pilot Tak Bersalah, Boeing 737 Max Memang Tak Bisa Dikendalikan
Puing-puing pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh di Ethiopia, 10 Maret 2019. Foto/REUTERS
A A A
ADDIS ABABA - Pilot dan semua kru sudah melakukan semua prosedur yang diberikan pabrikan dalam tragedi pesawat Ethiopian Airlines. Laporan awal penyelidikan dalam kasus yang menewaskan 157 orang ini menyebutkan bahwa pilot tidak bersalah. Pesawat memang tak bisa dikendalikan.

"Laporan awal dengan jelas menunjukkan pilot mengikuti prosedur yang direkomendasikan Boeing dan prosedur darurat FAA (Federal Aviation Administration) untuk menangani situasi darurat paling sulit yang dibuat di pesawat," bunyi pernyataan Ethiopian Airlines, Kamis (4/4/2019).

"Meskipun kerja keras, sangat disayangkan bahwa mereka tidak dapat memulihkan pesawat dari nose diving," lanjut pernyataan maskapai tersebut.

Menurut laporan awal, pilot pesawat Boeing 737 Max melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan penerbangan setelah serangan burung merusak sensor yang terhubung dengan perangkat lunak anti-stall.

Pesawat itu diterbangkan Yared Getachew sebagai kapten pilot dan Ahmednur Mohammod menjabat sebagai first officer. Pesawat itu jatuh enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa pada 10 Maret 2019.

Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges mengatakan pesawat dalam kondisi baik dan layak terbang. Bahkan, pesawat lepas landas secara normal.

Namun, penerbangan itu mengalami "nose-down" yang berulang-ulang. "Para kru melakukan semua prosedur berulang kali yang diberikan oleh pabrikan, tetapi tidak dapat mengendalikan pesawat," katanya dalam konferensi pers di Addis Ababa, seperti dikutip Daily Mirror.

Banyak negara di dunia telah mengandangkan pesawat Boeing 737 Max sejak tragedi yang terkait dengan perangkat lunak anti-stall (MCAS) juga terkait dengan tragedi Lion Air JT610 tahun lalu yang menewaskan 189 orang.

The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa pilot tidak diajarkan secara rinci tentang sistem anti-stall, yang baru pada 737 Max.

Laporan lengkap tentang kecelakaan Ethiopian Airlines akan dirilis dalam setahun. FAA yang berbasis di AS juga mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis. "Kami terus bekerja menuju pemahaman penuh tentang semua aspek kecelakaan ini. Ketika kami mempelajari lebih lanjut tentang kecelakaan itu dan temuannya tersedia, kami akan mengambil tindakan yang tepat."
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3444 seconds (0.1#10.140)