Dua Hari Terendam Banjir, 58 Hektare Tanaman Padi Terancam Puso

Jum'at, 05 April 2019 - 14:56 WIB
Dua Hari Terendam Banjir, 58 Hektare Tanaman Padi Terancam Puso
Petani di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal khawatir tanaman padinya puso karena dua hari terendam banjir. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Puluhan hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal dua hari telah terendam banjir akibat luapan Sungai Blorong. Akibatnya, tanaman padi yang sudah berisi terancam puso.

Dinas Pertanian mencatat, tak kurang dari 58 hektare lahan sawah terendam banjir. Lahan ini tersebar di empat desa di Kecamatan Brangsong. Rinciannya, Desa Tosari (22 hektare), Desa Sidorejo (21 hektare), Desa Kertomulyo (10 haktare), dan Desa Tunggusari (5 hektare).

Tanaman padi yang terendam banjir rata-rata sudah berusia 70 hingga 90 hari dan sudah mendekati masa panen. Petani Desa Sidorejo, Brangsong, Zaenuri mengaku bencana banjir menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.
“Diperkirakan kerugian akibat banjir ini menurunkan hasil panen hingga 40,” kata Zaenuri, Jumat (5/4/2019).

Hal senada juga disampaikan petani Desa Tosari, Brangsong, Ridwan. Menurutnya, banjir membuat pendapatkan petani petani menurun. "Harga gabah basah yang biasanya mencapai Rp4.000 per kilogram, kini bisa turun menjadi Rp3.500-Rp3.600 per kg," katanya.

Sementara itu, Kepala UPTD Dinas Pertanian, Kecamatan Brangsong, Nona Sitisupadmi mengatakan, tanaman padi yang terdampak banjir di Kecamatan Brangsong seluas 58 hektare. "Untuk data hari ini belum masuk sebab petugas masih melakukan cek di lapangan," katanya.

Sampai saat ini, pihak pemerintah belum bisa berbuat banyak. Sebab kondisi air saat ini sudah surut. Jika air langsung surut kemungkinan kerusakan padi tidak begitu banyak.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9515 seconds (0.1#10.140)