Tertabrak Kereta Api, Kaki dan Tubuh Nenek 83 Tahun Terpisah

Selasa, 02 April 2019 - 17:57 WIB
Tertabrak Kereta Api, Kaki dan Tubuh Nenek 83 Tahun Terpisah
Petugas SAR menemukan tubuh korban tertabrak Kereta Api Kamandaka tersangkat bambu di sungai. FOTO/IST
A A A
KENDAL - Seorang nenek tewas tertabrak Kereta Api Kamandaka Jurusan Semarang-Purwokerto di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kendal, Selasa (2/4/2019) siang. Tubuh korban terpental dan sempat hanyut di Sungai Sedayu hingga tersangkut bambu.

Polisi yang menerima laporan orang tertabrak kereta api langsung melakukan pencarian bagian tubuh korban yang terpental. Bagian kaki ditemukan di dekat rel kereta api, sedangkan tubuh korban terpental dan hanyut ke Sungai Sedayu dekat dengan lokasi kejadian.

Tidak ada yang tahu persis kejadian yang menimpa Sumiati, seorang nenek berusia 83 tahun warga Sedayu, Gemuh Kendal tersebut. Diduga korban tidak mendengar suara kereta api bernomor loko cc 206108 melaju dari arah timur. Akibatnya korban tertabrak KA, terpental dan tubuhnya terbelah menjadi dua.

Menurut Sunardi, kerabat korban, nenek Sumiati waktu itu hendak pulang untuk salat zuhur selepas mencari melinjo. "Mungkin karena kurang pendengaran korban tidak mendengar kereta akan melintas," kata Sunardi, Selasa (2/4/2019).

Polisi khusus pengamanan kereta api, Muchair mengatakan, kereta api Kamandaka dari arah timur atau semarang menuju Purwokerto. “Lokasi kejadian merupakan jalan tikus sehingga tidak terpantau,” katanya.

Kapolsek Gemuh AKP Abdulah Umar mengatakan, korban ditabrak kereta api setelah memetik bua melinjo. "Tubuh korban terpental mengenai tembok sungai dan hanyut terbawa arus Sungai Sedayu hingga 500 meter," katanya.

Tim SAR BPBD Kabupaten Kendal yang menyisir sungai menemukan tubuh korban tersangkut poho bamboo. Korban kemudian dibawa ke RSI Kendal untu divisum dan diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan..
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5853 seconds (0.1#10.140)