Kirab Budaya dan Festival Sarung Ramaikan Hari Jadi Ke-113 Kota Pekalongan

Selasa, 02 April 2019 - 09:57 WIB
Kirab Budaya dan Festival Sarung Ramaikan Hari Jadi Ke-113 Kota Pekalongan
Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz memimpin prosesi kirab budaya dan festival sarung Hari Jadi Ke-113 Kota Pekalongan. foto: IST
A A A
PEKALONGAN -
Kirab budaya dan festival sarung dengan menampilkan berbagai seni budaya dan tradisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan meramaikan Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan yang dipusatkan di Jalan Diponegoro, Senin (1/4/2019).

Semua peserta kirab mengenakan sarung batik dan menari dengan iringan lagu yang berjudul "Megono" sebagai ciri khas Kota Pekalongan di depan panggung kehormatan, sebelah Apotek Ibu Kota, Jalan Diponegoro.

Kirab yang dimulai dari Kantor eks Bupati Pekalongan Jalan Alun-Alun No. 1 Pekalongan dan melintasi Jalan Sultan Agung-Jalan Salak hingga Jalan Diponegoro ini sukses mengundang antusias banyak masyarakat Kota Pekalongan.

Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, mengungkapkan, kirab ini tidak hanya melibatkan jajaran birokrasi melainkan seluruh komponen masyarakat Kota Pekalongan turut dilibatkan.

"Hari Jadi Kota Pekalongan ini tidak hanya jadi harinya orang birokrasi atau PNS saja tetapi seluruh komponen masyarakat Pekalongan terlibat," jelas Saelany.

Saelany kagum dengan kreativitas para peserta kirab. Menurutnya, kirab budaya dan festival sarung ini merupakan salah satu upaya mempromosikan Kota Pekalongan yang terkenal kaya akan seni budaya.

"Kita lebih banyak menampilkan variasi acara untuk Hari Jadi Kota Pekalongan yang ke-113 ini termasuk masalah olahraga, kreativitas, budaya dan bahkan budaya Kota Pekalongan yang hampir punah yaitu dialek Kota Pekalongan seperti sakpore, paorak ah yang akan kita ungkap dalam lomba, kemudian sejarah tentang tokoh besar kita, Hoegeng. Saya betul-betul kagum dengan berbagai variasi, kreativitas mereka luar biasa," ungkap Saelany.

Pihaknya berharap di Hari Jadi Kota Pekalongan ini, target-target maupun harapan Kota Pekalongan yang belum dilakukan dapat segera terpenuhi sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Pekalongan tahun 2016-2021. Menurut Saelany, Kota Pekalongan sudah cukup baik perkembangannya mulai dari meningkatnya perekonomian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pengentasan kemiskinan, dan sebagainya.

"Ini luar biasa dari masyarakat untuk masyarakat. Mudah-mudahan Kota Pekalongan sebagaimana visi-misi kita. Kita masih menjalankan RPJMD kurang 1.5 tahun, semoga target bisa terpenuhi semua untuk menjadikan Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas," terang Saelany.

Ditambahkan Kepala Dinparbudpora Kota Pekalongan, Sutarno, ada sekitar 5.000 peserta yang mengikuti kirab budaya dan festival budaya baik dari jajaran OPD, berbagai komponen masyarakat di tingkat kelurahan, kecamatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan komunitas seni budaya yang ada di Kota Pekalongan.

Sutarno menambahkan kirab budaya dan festival sarung ini merupakan salah satu puncak acara dalam peringatan Hari Jadi Kota Pekalongan di tahun 2019 dimana menekankan penetapan penggunaan sarung batik. Selain kirab dan festival, rangkaian Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan masih berlangsung hingga seminggu ke depan. Pada malam resepsi yang akan digelar besok, rencananya akan dimeriahkan bintang tamu, Ebbiet G Ade.

"Harapannya keterlibatan masyarakat ini karena hari jadi ini milik masyarakat. Jadi semuanya antara pemerintah, masyarakat bersatu padu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kota pekalongan. Kirab hari ini membawa tema budaya apalagi akan ditetapkan penggunaan sarung batik," sambung Sutarno.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6838 seconds (0.1#10.140)