Menristekdikti: Perguruan Tinggi Harus Mampu Merawat Kebhinekaan

Senin, 01 April 2019 - 20:02 WIB
Menristekdikti: Perguruan Tinggi Harus Mampu Merawat Kebhinekaan
Menristekdikti Mohamad Nasir pidato kebangsaan di Balairung UKSW Salatiga, Senin (1/4/2019). FOTO/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, Indonesia dibangun oleh komitmen bersama semua komponen yang ada. Karena itu Bhinneka Tunggal Ika harus dijunjung dan perguruan tinggi sebagai tempat pengembangan akademik harus mampu merawat kebhinekaan serta tidak terpengaruh dengan munculnya berbagai paham radikalisme.

"Radikalisme harus dibersihkan dari bumi Indonesia. Mari kita bangun Indonesia bersama. Mari kita rawat kebinekaan, jangan ada diskriminasi," katanya saat berkunjung di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dalam rangka Pidato Kebangsaan dengan tema Menuju Indonesia Maju, Terbuka dan Berkeadilan dalam Bingkai Kebinekaan, Senin (1/4/2019).

Dalam pidatonya, Menristekdikti juga menyampaikan berbagai perkembangan signifikan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka memajukan Indonesia. Disebutkannya, dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi selalu berpesan kepada para menteri untuk melakukan tugas-tugas sesuai bidangnya tanpa ada diskriminasi.

"Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ratusan suku dan ribuan bahasa daerah, hal ini perlu mendapat perhatian dari berbagai elemen. Sebagai negara penganut paham demokrasi tentu perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah. Maka dari itu mari kita rawat komitmen para pendiri Indonesia untuk terus memajukan bangsa tanpa adanya diskriminasi," terangnya.

Menristekdikti juga menyinggung terkait pendidikan yang pada era Presiden Jokowi telah berkembang pesat. Salah satu program yang dinilai berhasil yakni beasiswa Bidikmisi yang merata hingga keluar pulau Jawa. Disampaikannya, kedepan juga akan dikeluarkan Kartu Indonesia Pintar bagi siswa berprestasi dengan keterbatasan ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti mengajak perguruan tinggi sebagai sumber riset untuk bekerjasama dengan kementerian yang lain untuk bersinergi memajukan Indonesia. Salah satu contohnya, perguruan tinggi dapat bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dalam upaya merawat bumi yang kini telah banyak tercemar limbah plastik.

"Dalam kesempatan berbincang dengan rektor UKSW, saya juga mengapresiasi rencana UKSW untuk membuka satu program studi baru yakni Data Science. Indonesia sendiri telah memiliki empat startup dengan kategori unicorn, dengan prodi baru yang diusulkan oleh UKSW maka akan menjadi sebuah sumber ilmu guna mendukung kemajuan industri 4.0," tandasnya.

Sementara itu, Rektor UKSW Salatiga Neil S. Rupidara menyebut kehadiran menristekdikti ke UKSW yang mewakili Presiden Jokowi tak lain untuk membagikan pengalaman kepemimpinannya. Diharapkan semangat era kepemimpinan Presiden Jokowi dapat menularkan optimisme untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

"Sebagai miniatur Indonesia, UKSW menjunjung pluralistik. Civitas akademika dibiasakan dan terbiasa berpikir dalam konteks kemajemukan Indonesia. UKSW adalah universitas kristen namun identitas ke-Indonesiaannya tidak dapat ditawar," ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9229 seconds (0.1#10.140)