DIY Masuk Kategori Rawan, Santri Gelar Doa Pemilu Damai

Senin, 01 April 2019 - 19:58 WIB
DIY Masuk Kategori Rawan, Santri Gelar Doa Pemilu Damai
Santri Ponpes Al Muttaqiin Desa Ngestiharjo, Wates, Kulonprogo mendeklarasikan mewujudkan Pemilu damai. FOTO/IST
A A A
KULONPROGO - Upaya untuk menekan konflik menjelang pemilu terus dilakukan. Bahkan para santri di Kulonprogo mengelar doa bersama untuk menjaga kedamaian dan kerukunan menjelang Pemilu yang semakin dekat.

Pengasuh Ponpes Al Muttaqiin Blok V, Ngestiharji, Wates Kulonprogo , Mujadi mengatakan, menurut informasi DIY masuk dalam daftar daerah rawan keamanan baik sebelum dan sesudah Pemilu. Belum lagi saling serang di media sosial antar pendukung yang seringkali juga diikuti dengan ujaran kebencian serta berita hoaks.

"Ini menjadi peringatan agar masyarakat Yogyakarta lebih meningkatkan kebersamaan dan kerukunan untuk menjaga keamanan serta kenyamanan .Makanya para santri di sini menggelar doa bersama ," katanya di sela-sela acara doa bersama deklarasi Pemilu damai di Kulonprogo, Minggu (31/3/2019) malam.

Menurutnya dengan suasana menjelang pemilu, tingkat kerawanan meningkat Serta suhu politik kian memanas diperlukan upaya bersama untuk mendinginkan situasi. Pihaknya juga berharap tidak lagi disebar berita hoax, fitnah dan ujaran kebencian. "Karena berpotensi memecah belah Bangsa Indonesia,"ulasnya.

Dia menghimbau masyarakat menyikapi dan menyambut pesta demokrasi dengan penuh kesadaran bersama. Kerukunan dan ukhuwah antar sesama umat Islam, sesama warga negara harus dijaga demi kemajuan Indonesia. "Jangan sampai karena beda pilihan kita terpecah belah, merusak citra Yogyakarta. Pemilu sesungguhnya bertujuan mulia, memilih pemimpin dan demi kemajuan bangsa dan negara,” paparnya.

Salah satu santri Ponpes Al Muttaqiin, Rendra Gunawan mengatakan, para santri Al Muttaqiin merupakan santri yang melek teknologi, termasuk media sosial (medsos). Gerakan kampanye beretika saat menggunakan medsos pun dilakukan.

"Kita akan membanjiri medsos dengan konten positif demi mewujudkan Pemilu yang aman dan damai tanpa hoax, fitnah serta ujaran kebencian," katanya.

Dalam deklarasi dan doa bersama itu, para santri berikrar tentang lima hal. Di antaranya adalah setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjaga toleransi di tengah - tengah kehidupan bermasyarakat, mendukung dan turut meuwujudkan Pemilu 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan demokratis.

Kemudian menolak segala bentuk berita bohong atau hoax, ujaran kebencian, yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia serta selalu berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat demi terwujudnya situasi aman dan damai di Yogyakarta.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9323 seconds (0.1#10.140)