Unnes Beri Anugerah Konservasi kepada 3 Tokoh Indonesia

Minggu, 31 Maret 2019 - 08:04 WIB
Unnes Beri Anugerah Konservasi kepada 3 Tokoh Indonesia
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman saat memberikan penganugerahan konservasi kepada pengusaha Irwan Hidayat dan pendiri Wisma Kasih Bunda Semarang Anne Avantie pada Upacara Dies Natalis ke-54 Unnes di Auditorium Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Sabtu (
A A A
SEMARANG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan anugerah konservasi kepada tiga tokoh Indonesia yang dinilai telah mendedikasikan diri untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Ketiga tokoh tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Pendiri Wisma Kasih Bunda Semarang yang juga desainer ternama, Anne Avantie, dan pengusaha Irwan Hidayat.

Penganugerahan diberikan langsung oleh Rektor Unnes, Prof Fathur Rokhman pada Upacara Dies Natalis ke-54 Unnes di Auditorium Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Sabtu (30/3/2019). Fathur Rokhman menjelaskan, ketiga tokoh yang di bidangnya masing-masing memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa.

"Kami terus konsisten memberi pengakuan atas dedikasi masyarakat Indonesia yang positif," kata Prof Fathur. "Dan kali ini kami memberikan penghargaan ketiga anak bangsa tersebut," katanya.

Dia memaparkan, Pratikno mendapatkan anugerah Upakarti Reksa Bhumimandala (penghargaan manusia utama yang memberi pembaharuan dan kesadaran), kemudian Anne Avantie mendapatkan Upakarti Kanyaka Paramartha Adisajjana (penghargaan perempuan penuh cinta kasih yang paling utama). Sedangkan Irwan Hidayat mendapat Upakarti Reksa Bhumimandala yakni penghargaan pelestarian lingkungan melalui reputasi ke seluruh dunia)

Menurutnya, Anne Avantie merupakan perempuan yang sudah berkarya dalam dunia rancangan busana. Dia menilai, melalui wisma Kasih Bunda, Anne telah menunjukkan kepedulian besar terhadap penyandang hydrocephalus, yaitu penumpukan cairan di dalam otak, sejak 2003. "Anne membedayakan ratusan perempuan untuk bekerja di rumahnya hingga detik ini," ungkapnya.

Sementara, Pratikno sudah masuk di dunia pendidikan Indonesia dengan menjabat Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Kerja sejak 2014. "Pratikno punya ide menghadapi era disrupsi. Di antaranya digitalisasi dan debirokratisasi kementerian," kata Fathur.

Sedangkan Irwan Hidayat, kata Fathur, memiliki inovasi besar terkait memajukan usahanya. Presiden Direktur PT Sido Muncul ini dinilainya selalu memegang teguh tradisi Yogya dalam menjalankan bisnisnya serta menyajikan produk-produknya.

"Tiga tokoh ini tak hanya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap profesinya. Tapi juga berkontribusi dan menginspirasi banyak orang," kata Rektor Unnes periode 2018-2022 ini.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.1287 seconds (0.1#10.140)