Kampung Adat Cimapag Sukabumi Tertimbun Longsor, 2 Tewas, 41 Hilang

Selasa, 01 Januari 2019 - 10:53 WIB
Kampung Adat Cimapag Sukabumi Tertimbun Longsor, 2 Tewas, 41 Hilang
Tanah longsor menimbun Kampung Adat Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. FOTO/ILUSTRASI/IST
A A A
SUKABUMI - Pergantian tahun dari 2018 ke 2019 diwarnai duka. Sebanyak 30 rumah di Kampung Adat Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi tertimbun longsor pada Senin (31/12/2018) pukul 17.00 WIB. Data sementara menyebutkan, 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 61 orang di pengungsian, 41 orang belum ditemukan akibat longsor tersebut.

Longsor diakibatkan hujan deras yang mengguyur sekitar Desa Sirnaresmi sehingga menyebabkan aliran permukaan di areal hutan dan persawahan. Jenuhnya air menyebankan longsor perbukitan dan materialnya meluncur menuruni lereng kemudian menimbun sekitar 30 rumah kampung adat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Tim SAR terus melakukan pencarian korban longsor.

"Hingga Selasa (1/1/2019) pukul 02.30 WIB, tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor, dimana 2 orang meninggal dunia, 3 orang luka-luka, 61 orang di pengungsian, 41 orang belum ditemukan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/1/2019).

Kampung Adat Cimapag Sukabumi Tertimbun Longsor, 2 Tewas, 41 Hilang


Dia mengatakan, korban meninggal awalnya simpang siur karena kondisi yang panik. Sedangkan informasi yang beredar di lapangan dan sosial media, kata dia, korban meninggal 2, 4, 5 dan 8 orang.

"Namun setelah dilakukan verifikasi di posko sementara, ada 2 korban meninggal. Kerugian fisik sementara terdapat 30 unit rumah tertimbun (data sementara/masih dalam pendataan)," kata Sutopo.

Dia menambahkan, upaya penanganan terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sukabumi mengirim tim ke lokasi kejadian, BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat melakukan evakuasi dan pendataan.

"Cuaca hujan di lokasi kejadian, listrik padam/mati lampu. Seluruh jaringan komunikasi (HP) terhambat. Saat ini kegiatan pencarian serta evakuasi korban terdampak longsor dihentikan, karena kondisi di lapangan diguyur hujan dan listrik padam/mati," katanya.

Masih kata Sutopo, komunikasi dengan tim di lapangan hanya bisa menggunakan radio komunikasi/Handy Talkie (jaringan lokal/point to point). Jalanan yang terjal, berbatu dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi.

"Untuk evakuasi diperlukan alat berat namun kondisi akses jalan dan medan cukup berat menuju lokasi bencana," kata Sutopo.

Kampung Adat Cimapag Sukabumi Tertimbun Longsor, 2 Tewas, 41 Hilang
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3057 seconds (0.1#10.140)