Ganjar Ajak Warga Muhammadiyah Hijrah Politik Kesehatan

Sabtu, 30 Maret 2019 - 07:56 WIB
Ganjar Ajak Warga Muhammadiyah Hijrah Politik Kesehatan
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada acara Pembukaan Rakerwil MPKU (Majelis Pembina Kesehatan Umum) PW Muhammadiyah di Hotel Aston, Semarang, Jumat (29/3/2019). IST
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak warga Muhammadiyah hijrah politik kesehatan. Ajakan tersebut disampaikan saat membuka Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng di Hotel Aston Semarang, Jumat (29/3/2019) malam.

Ganjar menilai kebiasaan menjaga pola hidup sehat ialah investasi kesehatan paling tinggi. Sebaliknya, investasi kesehatan yang paling rendah adalah cara berpikir kesehatan yang keliru, yakni berpikir politik kesehatan hilir.

"Hilir itu tenang, wong sudah ada BPJS pasti nanti kita diobati. Maka kita jangan lagi berpikir bahwa kalau saya sakit ada jaminan BPJS, tetapi harus diganti lagi saya harus hidup sehat. Nah, pola hidup sehat harus kita dorong dan saya berharap Muhammadiyah ikut mengampanyekan pola hidup sehat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, eks legislator DPR RI ini lantas memamerkan jam tangan pintar alias Smartwatch yang selalu melekat di pergelangan tangan kirinya. Ia membeberkan bagaimana keunggulan Smartwatch tersebut dihadapan peserta rakerwil bertajuk "Muhammadiyah Jawa Tengah Menjadi Poros Utama Pergerakan Transformasi Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah Indonesia yang Berkemajuan".

"Saya kira sekarang orang -orang lebih suka pakai jam tangan smartwatch. Seperti jam saya ini yang bisa memperingatkan kalau saya hari ini jalannya masih kurang (berapa kilometer) diperingatkan. Kalau jalan kakinya lebih juga diperingatkan," pamer Ganjar.

Menurutnya, kebiasaan seseorang mengecek bahwa hari ini sudah berjalan kaki berapa kilometer itu merupakan lifestyle yang positif. Ia lantas membandingkan bagaimana kebiasaan pola hidup masyarakat di negara Jepang yang sering berjalan kaki dalam beraktivitas.

Sementara itu, Ketua MPKU Jateng dr Ibnu Yaseer melaporkan bahwa jumlah amal usaha rumah sakit di bawah naungan Muhammadiyah sudah hampir merata di 35 Kabupaten/Kota di Jateng, yakni 48 unit RS, termasuk 11 unit RS yang sedang diinisiasi. Pihaknya berlomba-lomba mendirikan RS bukan semata-mata menganggap sebagai core bisnis, namun dalam rangka penolong kesengsaraan umum.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9657 seconds (0.1#10.140)