Hakikat Empat Pilar adalah Hidup Rukun dan Pengendalian Diri

Kamis, 28 Maret 2019 - 22:02 WIB
Hakikat Empat Pilar adalah Hidup Rukun dan Pengendalian Diri
Anggota MPR RI Drs Gandung Pardiman MM (tiga dari kanan) saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pendapa GPC, Imogiri, Bantul, Rabu (27/3/2019) malam. FOTO/SINDOnews/Ainun Nadjib
A A A
BANTUL - Bangsa Indonesia dibangun dengan empat pilar kebangsaan. Namun intisari empat pilar yang terdiri dari Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 sebenarnya adalah pengendalian diri.

“Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tidak perlu kita omelkan terus, namun diamalkan. Yang perlu kita lakukan adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita,” terang anggota MPR RI, Drs Gandung Pardiman MM saat menjadi pembicara dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pendapa GPC, Imogiri, Bantul, Rabu (27/3/2019) malam.

Menurut mantan Ketua DPD Golkar DIY ini, hakikat empat pilar adalah adalah pengendalian diri. Bagaimana pola tindak,pola sikap, pola pikir untuk mengendalikan amarah. Jika itu dilakukan maka sejatinya itu adalah pengamalan Pancasila.

“Intisari Pancasila adalah pengendalian diri. Baik berpikir, bersikap dan bertindak,” tegasnya.

Tokoh senior Partai Golkar ini menyebut bangsa Indonesia tak akan bisa maju dan damai apa bila masing-masing pihak tidak bisa mengendalikan diri. Saat ini dirinya melihat banyak pemimpin yang mempertontonkan amarah, pemimpin yang tidak bisa mengendalikan diri. Gejala itu makin tampak menjelang tahun politik ini.

“Tanpa pengendalian diri omong kosong kalau bangsa kita bisa maju dan utuh. Jika pengendalian diri kita pupuk terus maka kita tak perlu ngomong empat pilar lagi. Hakikat empat pilar adalah hidup rukun di bumi ini,” terangnya.

Dalam kesempatan itu Gandung mengapresiasi ratusan peserta sosialiasi empat pilar yang berasal dari berbagai ormas di DIY. Meski berbeda latar belakang, ormas-ormas ini bisa rukun berdampingan.

“Di Joglo GPC ini teman-teman Pemuda Pancasila, Hamas, Umar bin Khatab, Hamas, Arafat bisa duduk bersama. Rukun. Mari kita jaga terus kerukunan ini. kerukunan ini adalah bentuk nyata pengamalan Pancasila,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7356 seconds (0.1#10.140)