TPST Piyungan Masih Diblokir, Yogya Darurat Sampah

YOGYAKARTA - Hingga kini warga di kompleks Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan masih tetap melakukan aksi blokir jalan. Pihak Pemkot Yogyakarta yang menjadi salah satu pengguna TPST Piyungan dibuat kakang kabut karena kondisi sampah terus menumpuk dan membahayakan lingkungan.

Di beberapa lokasi, sampah terus berserakan dan mulai ditinmbuni belatung. Pemkot pun akhirnya melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengurangi bakteri. "Sampah mulai berbau busuk dan banyak belatung," Rohmadi, warga Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta kepada wartawan, Kamis (28/3/2019).

Di berharap Pemkot segera mengambil langkah sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalanan. "Kalau dibiarkan jelas menimbulkan penyakit, apalagi lalatnya luar biasa banyaknya," ucapnya.

Kordinator Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta Baharudin Kamba mengungkapkan, dalam situasi seperti ini dibutuhkan langkah cepat. Paling tidak upaya negosiasi kepada warga di TPST harus dilakukan dan janji direalisasikan." Namun yang terpenting saat ini setelah TPST diblokir, adalah bagaimana bisa mengelola sampah dengan baik," ulasnya.

Ke depan perlu dipikirkan bagaimana melakukan upaya daur ulang sampah sehingga produksinya tidak menggunung. "Karena saat ini TPST Piyungan sudah overload juga. Pasti akan menimbulkan masalah di kemudian hari," beber nya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Yogyakarta Suyana mengatakan, hingga hari ini tumpukan sampah di Kota Yogyakarta mencapai 1250 ton. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan penutupan TPST tersebut." Yang kita lakukan hanyalah menyemprot desinfektan di semua titik. Terlebih lagi di titik pasar pasar di seluruh Kota Yogyakarta," katanya.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi bau yang ditimbulkan. Dia berharap setelah ada kata sepakat, TPST Piyungan kembali dibuka. "Kabarnya besok dibuka Mudah-mudahan sudah bisa membuang sampah,"pungkasnya.