Tarif BRT Trans Jateng Koridor Bawen-Tawang Naik Jadi Rp4.000

Kamis, 28 Maret 2019 - 15:30 WIB
Tarif BRT Trans Jateng Koridor Bawen-Tawang Naik Jadi Rp4.000
Tarif BRT Trans Jateng Koridor Terminal Bawen-Stasiun Tawang, Semarang per 1 April 2019 bakal naik sebesar Rp500 dan Rp1.000 untuk tiap golongan penumpang. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Setelah hampir dua tahun beroperasi, per 1 April 2019 tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Terminal Bawen-Stasiun Tawang, Semarang naik sebesar Rp500 dan Rp1.000 untuk tiap golongan penumpang. Meski naik, pemerintah tetap memberikan subsidi mencapai Rp7.300 untuk setiap penumpang.

Sejak diluncurkan pada 7 Juli 2017, tarif BRT Trans Jateng koridor Stasiun Tawang-Terminal Bawen sejauh 43,7 km hanya Rp3.500. Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Jawa Tengah, Ginaryo menjelaskan, setelah melakukan survei pihaknya bakal menaikkan tarif per 1 April 2019.

"Kenaikan tarif ini menyesuaikan bea naik Trans Jateng di koridor lain. Seperti di Purbalingga-Purwokerto maupun angkutan massal setipe di Solo dan Jogja," kata Ginaryo, Kamis (28/3/2019).

Di koridor Tawang-Bawen tersebut saat ini beroperasi 25 bus dan untuk sekali naik penumpang hanya perlu merogoh kocek Rp3.500. Dengan tarif itu, kata Ginaryo, penumpang sebenarnya telah disubsidi oleh pemerintah sebesar 60% dari bea semula.

"Sebenarnya, dari Bawen sampai Tawang itu kalau dihitung, biayanya Rp9.300 per penumpang. Sekarang kan mereka masih dikenakan Rp3.500. Berarti pemerintah kan masih mensubsidi," katanya.

Dia menjelaskan, tarif Rp9.300 itu berdasarkan kalkulasi biaya operasional kendaraan. Mulai dari investasi, bahan bakar, dan lain sebagainya. Ada biaya langsung maupun tak langsung dari situ.

"Kepada operator, jalan per kilometer per bus itu bayar Rp7.500. Tarif per penumpang itu, dari bus per kilometer kita kalikan dengan load factor (faktor muat penumpang) yang ada, ketemulah Rp9.300," katanya.

Berdasarkan semua pertimbangan tersebut, pihaknya telah melakukan survei untuk kelayakan biaya tarif BRT dari Tawang sampai Terminal Bawen atau sebaliknya. Hasilnya, sebanyak 42% dari 1.200 responden memberikan angka Rp4.000-Rp2.000. Dengan demikian, pemerintah Jateng pun masih memberikan subsidi sebesar Rp5.300 dan Rp7.300 per penumpang.

"Per 1 April 2019 tarif Trans Jateng Bawen-Tawang dari Rp3.500 menjadi Rp4.000 untuk penumpang umum. Yang pelajar sama guru dari Rp1.000 jadi Rp2.000," katanya.

Meski mengalami kenaikan tarif, Ginaryo tetap optimistis bus Trans Jateng masih jadi idola masyarakat untuk angkutan umum dalam maupun antarkota. Mengingat tarif angkutan jurusan Bawen-Semarang non-BRT sampai saat ini juga masih jauh lebih mahal, yakni Rp10.000 sekali naik.

Kenaikan tarif BRT Trans Jateng itu juga disuarakan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun media sosialnya. Di Instagram misalnya, Ganjar lewat akun @ganjar_pranowo mengunggah poster yang memberitahukan kenaikan tarif tersebut.

"PENGUMUMAN. Mulai tanggal 1 April 2019 tarif BRT Trans Jateng Koridor St. Tawang-Bawen, Rp4.000 umum, Rp2.000 pelajar, buruh dan veteran." Dengan penjelasan "Sore lurr, mulai tanggal 1 April 2019 tarif @brttransjateng rute St. Tawang-Bawen untuk umum Rp4.000,- dan untuk pelajar buruh dan veteran Rp2.000,. Catat yaa, jangan lupa gaes, terimakasih."

Unggahan tersebut telah disukai 9.172 orang dan dikomentari sebanyak 310 followernya. Akun @ReyRest salah satunya, yang berkomentar, "Di Purwokerto juga murah sekali pak, dari pwt sampai Bukateja, perbatasan Purbalingga dan Banjarnegara cuma Rp4.000 rupiah," cuitnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6229 seconds (0.1#10.140)