Diduga Motor Rem Blong, Pasutri Tewas

Rabu, 27 Maret 2019 - 21:05 WIB
Diduga Motor Rem Blong, Pasutri Tewas
Pasangan suami istri tewas di tempat, sementara dua anaknya luka-luka setelah mengalami kecelakaan lalu lintas Jalan Raya Sukuh-Ngargoyoso, Karanganyar. FOTO/ILUSTRASI
A A A
KARANGANYAR - Kecelakaan lalu lintas menelan dua korban jiwa terjadi di jalan raya Sukuh-Ngargoyoso, tepatnya di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Rabu (27/3/2019). Pasangan suami istri (pasutri), Agung Prasojo,45, Juliana,37, warga Plumbungan Indah RT 27 RW 08, Kemalang, Sragen tewas di lokasi kejadian setelah sepeda motor yang mereka naiki hilang kendali dan menabrak tembok pagar. Diduga rem sepeda motor blong saat melewati jalan menurun.

Kecelakaan maut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Kala itu, Agung bersama istri dan dua anaknya naik sepeda motor Honda Vario Nopol AD 2331 AJE dari arah Candi Sukuh menuju Ngargoyoso. Namun ketika melintasi jalan yang menurun, diduga rem mengalami blong. Akibatnya, sepeda motor hilang kendali hingga menabrak tembok depan hotel. Nahas bagi Agung Prasojo dan istrinya. Keduanya meninggal di lokasi kejadian dengan luka serius di kepala.

“Dari olah TKP (tempat kejadian perkara) tidak ditemukan bekas pengereman. Diduga sepeda motor mengalami rem blong hingga terjadi kecelakaan,” kata Kanit Lakalantas Polres Karanganyar Ipda Sutarno saat dikonfirmasi, Rabu (27/3/2019).

Selain korban meninggal dunia, kecelakaan itu juga mengakibatkan dua anak Agung-Juliana mengalami luka-luka. Seluruh korban selanjutnya dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapat penanganan medis. Sejauh ini, anak kedua pasutri yang mengalami luka masih dirawat di rumah sakit.
“Usianya sekitar 11 tahun dan empat tahun, untuk nama namanya saya tidak hafal,” ungkapnya.

Yang jelas, pihaknya terus memantau kondisi kedua korban yang mengalami luka luka. Dari informasi terakhir, anak yang usai 4 tahun kondisinya mulai membaik. Satu keluarganya itu informasinya dalam perjalanan pulang usai berwisata ke Candi Sukuh.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3587 seconds (0.1#10.140)