Dolar Stabil, Rupiah Dibuka Melemah Jadi Rp14.202/USD

Rabu, 27 Maret 2019 - 11:30 WIB
Dolar Stabil, Rupiah Dibuka Melemah Jadi Rp14.202/USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (27/3/2019) kembali melemah hingga menyentuh level Rp14.202/USD. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Rabu (27/3/2019) kembali terkapar hingga menyentuh level Rp14.202/USD usai kemarin sempat mencuatkan sinyal pemulihan. Kejatuhan mata uang Garuda mengiringi dolar yang stabil seiring pemulihan selera investor menahan penurunan imbal hasil obligasi AS.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka merosot menjadi Rp14.202/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tenggelam cukup dalam untuk kembali mencetak kinerja negatif usai kemarin membaik Rp14.171/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga terperosok ke posisi Rp14.215/USD. Rupiah menunjukkan memburuk di tengah pekan untuk menjadi sinyal pelemahan usai sebelumnya parkir di level Rp14.171/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi justru naik tipis di level Rp14.167/USD dengan pergerakan harian Rp14.165 hingga Rp14.210/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal keterpurukan rupiah dibandingkan kemarin Rp14.168/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melemah ke level Rp14.195/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.172/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.193-Rp14.213/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Dolar mencetak kenaikan moderat pada hari Rabu karena pemulihan selera risiko investor menahan penurunan imbal hasil obligasi AS, yang jatuh ke posisi terendah 15-bulan minggu ini.

Indeks dolar versus enam mata uang utama stabil pada posisi 96,765 setelah naik hampir 0,2% dalam sesi semalam. Greenback menguat sejak perdagangan pada hari Selasa setelah imbal hasil utang Treasury 10-tahun rebound karena kenaikan saham Wall Street.

Sebuah inversi dari kurva imbal hasil AS, yang telah mendahului setiap resesi AS selama 50 tahun terakhir, mendinginkan sentimen risiko dan memicu aksi jual saham tajam pekan lalu. Imbal hasil untuk obligasi safe-haven juga menurun, hingga menekan dolar.

Sedangkan Euro sedikit lebih tinggi pada posisi 1,1274 terhadap USD setelah melemah 0,4% pada hari sebelumnya. Terpantau euro telah goyah setelah survei manufaktur Jerman yang lebih lemah dari perkiraan hari Jumat mencuatkan kekhawatiran tentang ekonomi terbesar Eropa.

Dolar juga tergelincir 0,15% menjadi 110,475 terhadap Yen Jepang, kehilangan kekuatan setelah menanjak naik 0,6% terhadap mata uang Jepang pada Selasa, kemarin. Selanjutnya Pounds menguat 0,1% menjadi 1,3215 versus dolar.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7449 seconds (0.1#10.140)