Tuntutan Tak Dipenuhi, Warga Tutup Akses Jalan ke TPST Piyungan

Senin, 31 Desember 2018 - 17:30 WIB
Tuntutan Tak Dipenuhi, Warga Tutup Akses Jalan ke TPST Piyungan
Warga dari dua desa memblokade jalan masuk Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Piyungan, Bantul, Senin (31/12/2018). FOTO/SINDOnews/AINUN NADJIB
A A A
BANTUL - Ratusan warga memblokade jalan menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Bantul, Senin (31/12/2108). Aksi penutupan jalan yag digelar sejak pagi ini membuat ratusan truk pengakut sampah tertahan di jalan sekitar pintu masuk TPST.

Dari pantauan wartawan, warga dari Desa Bawuran, Kecamatan Pleret dan Desa Sitimulyo menutup akses masuk dengan menebang pohon palem dan menaruh di jalan untuk menghalangi kendaraan yang lewat. Aksi warga ini digelar menuntut perbaikan jalan yang rusak akibat aktivitas ratusan truk pengangkut sampah.

Koordinator aksi, Maryono menyebut aksi warga ini puncak kekecewaan akibat tuntutan mereka tidak diindahkan pemerintah. Ada empat tuntutan warga yang telah disampaikan kepada pengelola TPST. Pertama, perbaikan akses jalan sepanjang 700 meter yang rusak parah akibat dilewati ratusan truk pengangkut sampah setiap hari. Padahal jalan itu awalnya memang tidak diperuntukkan bagi jalur pengangkut sampah.

Tuntutan kedua adalah perbaikan talud yang berada di sekitar lokasi jalan rusak tersebut. Ketiga, pemasangan lampu jalan di lokasi karena jika malam hari kondisi jalan sangat gelap. "Ketiga peyemprotan lalat. Karena sejak sejak dua tahun terakhir sudah tidak ada lagi pemfogingan lalat oleh pemerintah. Keempat kami menagih janji kompensasi terhadap dibangunnya lokasi TPST Piyungan," katanya.

Sugiyono, warga lain mengatakan, sejak TPST dibangun sama sekali belum pernah mendapat kompensasi. "Dulu dijanjikan kompensasi, tapi sampai sekarang belum pernah kami terima. Padahal dampaknya sangat kami rasakan," ujarnya.

Supri, salah satu supir truk sampah, mengaku sempat tertahan selama kurang lebih dua jam akibat aksi ini. "Mudah mudahan segera ada solusi dan kami tetap bisa bekerja," katanya.

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah TPST Piyungan, Sarjani mengaku akan membawa tuntutan warga ke atasannya. "Akan saya sampaikan ke atasan saya kalau di sini perlu perbaikan jalan," ujarnya.

Di TPST Piyungan ini setiap hari ada sekitar 600 ton sampah masuk yang berasal dari Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul. "Mudah-mudahan besok pagi truk sampah bisa masuk. Saya tidak menutup-nutupi, masalah di lapangan sudah saya sampaikan ke kepala dinas saya," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7560 seconds (0.1#10.140)