Shaf Salat Diberi Plastik, Jamaah Tak Perlu Berjauh-jauhan

Minggu, 17 Mei 2020 - 00:30 WIB
loading...
Shaf Salat Diberi Plastik, Jamaah Tak Perlu Berjauh-jauhan
Pondok Paseban Arrosuli di Desa Keji Ungaran Kabupaten Semarang membuat inovasi berupa memberikan batas plastik antarjamaah salat. FOTO/iNews
A A A
SEMARANG - Protokol kesehatan yang ketat diterapkan ketika pelaksanaan salat berjamaah di masjid maupun musala, untuk mencegah penularan COVID-19. Shaf antarjamaah pun harus diberi jarak sekitar satu meter agar tak terjadi sentuhan sekaligus menghindari lontaran droplet.

Pondok Paseban Arrosuli di Desa Keji, Ungaran, Kabupaten Semarang membuat inovasi berupa memberikan batas plastik antarjamaah salat. Dengan cara tersebut, jamaah tak perlu berjauhan tanpa khawatir terkena lontaran droplet meski bersenggolan.

"Ini memang kita sengaja membuat batas plastik transparan di antara jamaah salat. Agar kita bisa salat jamaah tanpa saling berjauhan, namun protokol kesehatan tetap kita jalankan," kata pengurus Pondok Arrosuli, Abdul Qodir, Sabtu (16/5/2020).( )

Pantauan di lokasi, batas plastik dipasang mulai dari lantai hingga setinggi 190 sentimeter. Beberapa lembar plastik dipasang memanjang dari belakang imam hingga batas luar musala. Sementara jarak antarplastik sekira 70 sentimeter.

"Untuk pemasangan plastik ini sudah kita perhitungkan, mulai tingginya itu berada di atas kepala kita. Sehingga bila ada jamaah yang batuk atau bersin, taka ada droplet yang muncrat ke jamaah di sebelahnya. Kalaupun kita senggolan dengan sebelah kan juga sudah terlindung plastik," ujarnya.

"Untuk lorong-lorong ruang plastik yang dipakai jamaah ini juga cukup nyaman untuk semua gerakan salat termasuk kita duduk bersila. Ukurannya sama persis dengan sajadah yang biasa kita gunakan," katanya lagi.

Qodir juga menyampaikan terdapat hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan shaf salat mesti rapat dan lurus. Sebab, jika terdapat jeda atau renggang akan ditempati oleh setan. Untuk itu, dengan penggunaan batas plastik relatif tak jeda yang lebar antarjamaah.

"Yang terpenting adalah kita tetap bisa melaksanakan salat berjamaah sesuai aturan agama, namun kita tetap melaksanakan anjuran pemerintah. Aturan kesehatan tetap kita taati. Kita salat juga pakai masker, dan untuk wudhu sudah dilakukan jamaah dari rumah-masing-masing," katannya.

Menurutnya, batas plastik tak hanya digunakan sekali salat berjamaah. Pihaknya juga rutin menyemprotkan cairan desinfektan ke lembar-lembar plastik maupun lantai jika selesai menggelar salat berjamaah.

"Kita rutin penyemprotan desinfektan untuk antisipasi jika mungkin ada droplet yang tertinggal di plastik maupun lantai. Kita tetap jaga kebersihannya. Monggo jika ada yang mau menerapkan di tempat lain, caranya mudah dan enggak terlau mahal, dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)