Warga Florida Resah dengan Serbuan Ribuan Kodok Beracun

Senin, 25 Maret 2019 - 19:59 WIB
Warga Florida Resah dengan Serbuan Ribuan Kodok Beracun
Katak-katak beracun bermunculan di Palm Beach Garden, Florida, Amerika Serikat, sejak pekan lalu. Foto/AP/Kerstin Joensson
A A A
PALM BEACH GARDENS - Masyarakat di Florida, Amerika Serikat (AS) resah dengan serbuan ribuan kodok kecil beracun di lingkungan mereka. Belum jelas dari mana kemunculan sata amfibi itu.

Ribuan katak mulai muncul di lingkungan Mirabella di Palm Beach Garden pekan lalu. Satwa-satwa beracun itu bermunculan di kolam, teras-teras rumah dan menyebar di seluruh jalan.

Para ahli mengatakan satwa-satwa itu adalah kodok Bufo, bukan satwa asli Palm Beach Garden. Keberadaan katak-katak beracun ini dianggap berbahaya bagi hewan peliharaan karena mereka tertarik pada makanan anjing dan kucing.

"Saya melihat sejumlah besar katak atau katak di mana-mana," kata seorang pemilik rumah, yang dikutip CBS Miami. "Anda bahkan tidak bisa berjalan melalui rumput tanpa menginjak satu pun; mereka menyelimuti jalan masuk."

"Ini bukan 100, Anda berbicara 1.000 katak kecil ini," kata warga setempat, Carollyn Rice.

Toad Busters, sebuah perusahaan penghilang kodok, mengatakan satwa-satwa yang "menginvasi" Florida ini adalah kodok tebu, juga dikenal sebagai kodok Bufo, yang mengeluarkan zat beracun seperti susu.

"Dengan musim dingin yang lebih hangat dan kemudian kami merasakan hujan 2-3 minggu yang lalu, hujan deras, yang menyebabkan mereka masuk ke siklus pembiakan," kata Mark Holladay, teknisi utama Toad Busters.

Dia mengatakan makhluk itu berasal dari sebuah danau di sebuah komunitas dan mereka bisa sangat berbahaya bagi hewan peliharaan dan anak-anak.

"Jika hewan peliharaan menelan terlalu banyak dari mereka, bahkan pada ukuran kecil, itu akan menyebabkan masalah," ujar Holladay.

Jenni Quasha, seorang penduduk di lingkungan itu menghubungi asosiasi pemilik rumahnya, tetapi dia justru diberitahu bahwa itu adalah tanggung jawabnya untuk menangani masalah tersebut. Dengan tiga anak yang sedang menikmati liburan musim semi, Jenni mengatakan putrinya takut berjalan di luar.

“Tidak bisa berenang di kolam renang dan tidak bermain di luar dan menikmati alam bebas. Hanya berharap kita bisa memikirkan ini sehingga kita bisa mengakhirinya," ujarnya.

Sayangnya, masalahnya mungkin tidak hilang dalam waktu dekat. Perusahaan penghilang katak memprediksi adanya gelombang katak lain dalam waktu sekitar tiga minggu, ketika gelombang katak berikutnya menetas.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8753 seconds (0.1#10.140)