Tokoh Wayang Bima Antihoaks dan Fitnah

Minggu, 24 Maret 2019 - 16:59 WIB
Tokoh Wayang Bima Antihoaks dan Fitnah
Sekretaris DPRD DIY, Haryanta (tengah) menyerahkan tokoh wayang kepada dalang sebagai tanda dimulainaya pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman DPRD DIY Sabtu malam (23/4/2019). FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Dewa Ruci digelar di halaman DPRD DIY Sabtu malam (23/4/2019). Lakon ini dibawakan dalang kondang Ki Seno Nugroho.

Lakon Dewa Ruci yang berkisah tentang perjalanan tokoh Bima mencari kesempurnaan hidup bertemu dengan dewanya. Kisah ini relevan dengan kondisi sekarang. Para pemimpin hendaknya bisa mencontoh sifat kesatria yang sabar ikhlas dan suka menuntut ilmu itu. “Semua bisa bersikap sabar, ikhlas dan berjiwa besar seperti sosok Bima. Jika itu dilakukan harapannya pemilu berjalan damai,” ujar Ki Seno Nugroho kepada wartawan sebelum pentas.

Awalnya seremonial pergelaran wayang kulit semalam suntuk akan dilaksanakan pukul 20.00 WIB, namun hujan deras dan angin kencang tiba-tiba turun. Akhirnya pentas wayang baru dimuli sekitar pukuk 21.00 WIB. Sekretaris DPRD DIY, Haryanta menyerahkan tokoh wayang kepada Ki Seno Nugroho dari sebagai tanda dimulainya pentas wayang kulit semalam suntuk.

Dalam sambutannya, Haryanta pergelaran wayang kulit merupakan kegiatan rutin dalam rangka nguri-uri budaya Jawa. “Selain sebagai tontonan, wayang adalah warisan leluhur yang digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan mengenai berperilaku kehidupan yang baik,” terangnya.

Sementara itu Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menyebut kegiatan berlatar budaya ini bertujuan untuk nguri-uri, melestarikan nilai-nilai luhur budaya Jawa.“Lewat tontonan wayang, penonton bisa mendapatkan tuntunan dari pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho,” ujarnya.

Menurut Eko, pergelaran wayang kulit jadi komitmen DPRD DIY guna melestarikan, menjaga sekaligus merawat budaya Jawa yang memiliki nilai-nilai kebaikan.

Eko menjelaskan, tokoh Bima dalam pewayangan, merupakan sosok yang selalu menaati aturan, menyampaikan kejujuran, terus terang, serta selalu membela kebenaran. “Jika zaman sekarang, Bima itu sosok yang antihoaks, menjauhi fitnah, maupun ujaran kebencian,” terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0218 seconds (0.1#10.140)