2020 Semua Wilayah di Indonesia Tersambung Internet

Minggu, 24 Maret 2019 - 14:51 WIB
2020 Semua Wilayah di Indonesia Tersambung Internet
Anggota Komisi I DPR Sukamta saat mengisi seminar Merajut Nusantara, Kesiapan Masyarakat dan Dunia Usaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0, di Yogyakarta. IST
A A A
YOGYAKARTA - Upaya untuk memberikan layanan Internet bagi seluruh warga di Indonesia terus dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Ditargetkan tahun depan (2020) seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil dan terluar akan segera tersambung Internet.

Kepala Divisi Layanan Teknologi Informasi Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo Yulis Widya Marfiah mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung Indonesia terintegrasi internet ini adalah melalui program Palapa Ring.

Program ini merupakan proyek strategis nasional. "Bersama dengan PT Telkom, kami menghubungkan jaringan existing lebih kurang di 514 Kota dan Kabupaten," terangnya kepada wartawan di sela-sela seminar Merajut Nusantara, Kesiapan Masyarakat dan Dunia Usaha Menghadapi Revolusi Industri 4.0, di Yogyakarta, Sabtu (23/3/19).

Dijelaskannya, Palapa Ring ini mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur). Ibarat tol langit, Palapa Ring-Timur dibangun sejauh 4.450 kilometer (km) yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 Km dan land cable sepanjang 600 km dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.

Jaringan ini berkapasitas 100 gigabyte (GB), yang bisa diupgrade sampai 160 GB dengan mengusung konsep ring dua pair atau empat core. "Proyek Palapa Ring ini beranggotakan penyelenggara telekomunikasi di Tanah Air dalam konsorsium," ujarnya.

Menurut dia, program tersebut diharapkan selesai di semester pertama. Hal ini terutama infrastruktur untuk wilayah timur Indonesia. Dengan pembangunan yang cukup gencar, diharapkan sumber daya di dalam pemerintahan, maupun masyarakat pada umumnya, siap menerima infrastruktur yang ada sehingga tidak sia-sia.

"Kita juga membuat platform untuk memudahkan para pebisnis. Pemerintah juga akan mengembangkan startup digital ke depan, " imbuhnya.

Kendati demikian, untuk pembangunan infrastruktur, pihaknya mengedepankan pembangunan Base transceiver station (BTS) di daerah terpencil, tertinggal dan terluar. Sedangkan daerah yang terjadi blankspot menjadi kewajiban operator yang tergabung dalam konsorsium.

Sementara, Anggota Komisi I DPR , Sukamta mengatakan, dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, anak-anak muda, telah menyesuaikan dengan apa yang diwacanakan dalam Revolusi Industri 4.0. Seperti halnya di Yogyakarta, sudah banyak anak muda bekerja namun hanya seperti orang bermain.

"Di Yogyakarta ini, anak muda, dilihat orang tuanya seakan tidak bekerja. Tapi itu pikiran analog.Ternyata, waktu bisnis disesuaikan dengan waktu Eropa dan Amerika, nggak ketahuan," katanya.

Untuk itu diperlukan upaya untuk memgimbangi ritme kerja dalam Revolusi Industri 4.0. Para pebisnis terancam gulung tikar jika tidak memgimbangi ritme kerja internasional.

"Seperti yang terjadi pada sejumlah toko konvensial dewasa ini. Pasalnya, pebisnis sekarang haruslah mengandalkan online. Dalam revolusi industri ini, toko biasa kalah, orang tidak lagi mengandalkan toko pinggir jalan, tapi ya jaringan. Kalau yang tidak praktis, ya ketinggalan zaman," pungkas politikus PKS ini.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5192 seconds (0.1#10.140)