Lulusan PTM Harus Kembangkan Ilmu Hadapi Era Modern

Minggu, 24 Maret 2019 - 10:42 WIB
Lulusan PTM Harus Kembangkan Ilmu Hadapi Era Modern
Lulusan UAD saat mengikuti prosesi wisuda di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (23/3/2019). Foto/Koran Sindo/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Setelah menyelesaikan studi, mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) bukan berarti telah selesai dalam menempuh pendidikan. Namun justru itu baru awal dalam mengimplentasikan ilmu yang didapat, Baik untuk kelanjutan studi maupun bekal dalam memasuki dunia kerja.

Terutama dalam berwirausaha atau menjadi entrepreneurship sekaligus menghadapi era distruptif yang menghasilkan revolusi industri 4.0. Karena itu harus terus mengembangkan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah.

“Khusus yang akan menjadi entrepreneur ini penting. Sebab entrepreneurship saat ini sudah menjadi tren bahkan menjadi keniscayaan,” kata ketua mejalis pendidikan tinggi PTM Lincolin Arsyad dalam sambutannya saat sidang senat terbuka wisuda program sarjana (S1) dan magister (S2) Universita Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (23/3/2019).

Lincolin sendiri mengharapan para lulusan PTM tidak hanya mencari pekerjaan dan bekerja di tempat orang, namun bisa membuka lapangan kerja, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Karena itu, perlu persiapan dan bekal yang matang serta kerja keras, agar dapat menjadi entrepreneur yang handal.

Hal lainnya, yaitu harus memiliki rasa optimistis dalam menciptakan usaha di era distruptif ini. Hanya saja, optimisme tersebut harus dibarengi dengan langkah konrket dan wawasan luas, peka dalam membaca peluang dan gigih dalam mencapai tujuan.

“Satu langkah konkret tersebut yakni menciptakan inovasi-inovasi baru dalam semua aspek,” paparnya

Menurut Lincolin dengan jaringan Muhammdiyah yang luas, juga tidak menutup kemungkinan para lulusan PTM dapat menjadi entrepreneur yang andal dan mampu mengendalikan era revoluasi industri 4.0, namun tetap menjunjung tinggi nilai kemuhammadiyahan. Sehingga akan memberikan kontribusi kepada persyaritakat Muhammadiyah.

Hal yang sama diungkapkan ketua badan pembina wakaf UAD Yunahar Ilyas. Ia mengatakan bagi lulusan yang akan meneruskan pendidkkan, maka harus meningkatkan etos menuntut ilmu termasuk bisa menguasai bahasa asing, baik Inggris maupun Arab. Dengan begitu akan banyak memiliki khazanah pengetahuan. Sehingga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

“Ini juga penting bagi yang memutuskan untuk bekerja,” jelasnya

Rektor UAD Kasiyarno menambahkan pada wisuda kali ini UAD mewisuda 884 lulusan. Terdiri dari 771 program S1 dan 113 program S2. Dari jumlah ini rata-rata indek prestasi komulalatif (IPK) program S1, 3,35 dan program S2 IPK rata-rata 3,64. Dengan bertambahnya lulusan tersebut, hingga sekarang jumlah alumni UAD mencapai 46.494 orang.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9652 seconds (0.1#10.140)