50.000 Nahdliyin Hijaukan Semarang, Dilarang Bawa Atribut Prapol

Kamis, 21 Maret 2019 - 22:43 WIB
50.000 Nahdliyin Hijaukan Semarang, Dilarang Bawa Atribut Prapol
Sekitar 50.000 warga nahdliyin bakal memadati Kota Semarang Jawa Tengah untuk memperingati 96 tahun kelahiran jam’iyyah NU. ILUSTRASI/IST
A A A
SEMARANG - Sekitar 50.000 warga nahdliyin bakal memadati Kota Semarang Jawa Tengah untuk memperingati 96 tahun kelahiran jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). Mereka akan “menghijaukan” Kota Semarang, pada Minggu 24 Maret 2019 atau 16 Rajab 1440 H, sesuai kelahiran NU tanggal 16 Rajab 1344 H.

“Ketum PBNU sudah memastikan hadir memberi tausiyah. Beliau akan memberi wejangan banyak hal tentang NU dan negara. Rugi kalau tidak hadir. Ayo, ikuti acara ini. Wartawan silakan wawancara dengan Kiai Said usai tausiyah,” tutur Ketua Panitia Harlah Ke-96 PCNU Kota Semarang H Ali Mas’adi, usai Rapat Cheking Akhir Panitia Harlah ke-96 NU di Gedung PCNU Kota Semarang, Jalan Puspogiwang I/47 Semarang Barat, Kamis, (21/3/2019).

Kiai asal Genuk Semarang ini menambahkan, terdapat sejumlah rangkaian kegiatan di antaranya Jalan Sehat dengan nuansa budaya Semarangan. Yaitu diisi Senam Denok dan musik Gambang khas Semarang.
“Warga NU Kota Semarang akan menghijauhkan kotanya dengan Jalan Sehat dalam rangka Harlah ke-96 NU,” ujarnya.

Dijelaskan Ali, Jalan Sehat yang dimulai pukul 06.10 WIB akan melewati rute depan Balai Kota Semarang, ke Tugu Muda, lalu ke Jalan Pandanaran, lanjut menuju Jalan MH Thamrin, kemudian finish di Jalan Pemuda. Setelah finish, para peserta Jalan Sehat akan mendengarkan taushiyah dari Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj.

Warga NU diminta hadir sebelum fajar karena kegiatan dimulai dengan jamaah Subuh di Masjid Al-Khusuf kompleks Balai Kota Semarang, dilanjutkan Tahlilan dan Istigasah. Kemudian, sekira pukul 06.00 WIB olahraga bersama Senam Denok selama lima sampai 10 menit di halaman Balai Kota, diiringi musik Gambang Semarang.

Selain itu, ada penampilan grup Balasik Gerakan Pemuda Ansor Ranting Wonosari Ngalian dan grup Angklung Banser Temanggung. Ada pula drumband dari unit madrasah atau sekolah. Kostum para peserta Jalan Sehat akan beranega ragam. Di antaranya rombongan pemakai sarung, pemakai caping, dan pemakai teklek atau bakiak (sandal berbahan kayu).

“Akan banyak yang unik-unik seperti karnaval Agustus. Kami dorong adu kreativitas antarrombongan peserta. Hadiah utamanya Umroh lho,” tutur Ali penuh semangat.

Sementara itu, Ketua PCNU Kota Semarang H Anasom menambahkan, seluruh warga NU yang hendak mengikuti acara tersebut harus mengingat rambu-rambu. Yaitu, dilarang memakai atribut politik, dilarang membuang sampah sembarangan, dan dilarang membawa bendera selain Merah Putih dan bendera NU atau badan otonomnya.

“Kami ingatkan, jangan ada yang membawa atribut politik apapun. Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan. Dan jangan ada bendera selain Merah Putih dan NU atau Banomnya,” pesan dia.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0776 seconds (0.1#10.140)