Heritage Komlek Jadi Pembelajaran Bagi Generasi Muda

Selasa, 19 Maret 2019 - 20:30 WIB
Heritage Komlek Jadi Pembelajaran Bagi Generasi Muda
KSAU saat meninjau koleksi heritage komlek di Muspusdirla Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (19/3/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara ( KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna meresmikan heritage komunikasi elektronika (Komlek) di Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla) komplek Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Selasa (19/3/2019).

Heritage ini bukan hanya sekedar untuk melengkapi koleksi Muspusdirla, namun juga sebagai saksi perjuangan dalam mempetahankankemerdekaan bangsa Indonesia. Terutama dalam memberikan dan bertukar informasi berita antar daerah hingga luar negeri serta pembelajaran bagi generasi muda.

Komlek tersebut, di antaranya radar pesawat, simulator F5E, weapon, control system trainer F5E, oscillocope, telephone, mesin telegram, stensil, tacan AN/Tm dan beberapa alat elektronik. Benda-benda itu ditempatkan di gedung Boediharjo Muspusdirla.

KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan heritage ini sebagai implementasi dari gagasan untuk mengumpulkan benda-benda bersejarah
yang dimiliki AU baik sebagai saksi sejarah maupun pengetahauan bagi generasi muda. Terutama komlek dari masa ke masa. Sehingga sangat
pantas jika peralatan tersebut dikoleksi.

Komlek zaman dulu hanya sebatas alat komunikasi tetapi saat ini komunikasi sangat pesat dan juga AU komlek didominiasi peralatan avionic. Peralatan avionic di pesawat yang canggih saat ini pesat kemajuannya dan mengikuti kecanggihan generasi pesawat terbaru. Sehingga jika tidak dikoleksi generasi penerus akan kehilangan jejak dari perjalanan komlek.

“Karena itu saya memiliki gagasan komlek untuk dikoleksi. Sebab bukan hanya akan menjadi barang berhargam tetapi juga memberikan
pembelajaran bagi generasi berikutnya,” paparnya.

Namun yang lebih penitng lagi bagaimana tetap melestarikan dan memelihara komlek tersebut. Ini penting selain untuk menjaga keberadaannya sekaligus untuk menjadi pengingat komlek sebagai kekuatan dan kesukseskan angkatan udara dalam menjaga kedaulatan NKRI. Dimana komlek menjadi perlatan pendukung utama.

“Termasuk mengingatkan kita terhadap nilai-nilai kejuangan para sesepuh di bidang komplek. Bagamana mereka berjuang memberikan penjelasan kepada masyarakat dengan perlatan komlek,” jelasnya.

Museum heritage komlek ini juga sebagai bukti perjungan dalam memperjuangan kemerdekaan dan yang terpenting dapat memberikan sarana pembelajaran bagi generasi muda sehingga dapat memahami bagaimana perjuangan sesepuh komlek.

Kapentak Lanud Adisutjipto Yogyakarta Mayor Sus Ambar Rejiyati menambahkan bangunan museum heritage Komlek menempati lahan seluas 330 meter persegi. Gedung ini mulai direnovasi pada tanggal 1 November 2018 dan diberi nama Gedung Boedihardjo. Pemberian nama Boediharjo sebagai bentuk apresiasi kepada senior yang telah merintis di bidang komunikasi udara dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

“Bangunan komlek sebelumnya bagian dari pabrik gula. Setelah masa kemerdekaan dipakai sebagai Markas Paskhasau, dan terakhir sebagai
kantor staf Muspusdirla,” tambahnya. (Baca Juga: Kol Pnb Bob Henry Panggabean Resmi Jabat Danlanud Adisutjipto(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7853 seconds (0.1#10.140)