Dua Sekolah di Gunungkidul Masih Terendam Banjir

Selasa, 19 Maret 2019 - 17:07 WIB
Dua Sekolah di Gunungkidul Masih Terendam Banjir
SMK Negeri 1 Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul hingga hari ini masih terendam banjir. FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
A A A
GUNUNGKIDUL - Banjir tidak hanya merusak kawasan selatan Kabupaten Bantul tapi juga di Gunungkidul. Hingga saat ini dilaporkan dua sekolah masih terendam air di atas 40 cm, yakni SMKN Tanjungsari dan SMPN 3 Saptosari.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan, banjir yang merendam sekolah menyebabkan agenda ujian, baik di SMK maupun SMP ditunda. Pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa instansi untuk melakukan relokasi kedua sekolah lantaran menjadi langganan banjir.

"Kalau kita akan relokasi SMPN 3 Saptosari. Karena itu kewenangan di Pemkab Gunungkidul," katanya kepada SINDOnews, Selasa (19/3/2019). (Baca Juga: Pemkab Bantul Tetapkan Tanggap Darurat Selama Satu Minggu)

Dijelaskan, upaya relokasi ini dilakukan untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). Apalagi sebentar lagi para siswa harus menghadapi ujian nasional. "Kita sudah bicarakan mudah-mudahan tahun depan bisa direalisasikan," katanya.

Begitu juga dengan SMKN Tanjungsari hingga hari ini para siswa melakukan gotong-royong menyelamatkan barang-barang yang terendam. Mereka tidak bisa menjalankan KBM lantaran ketinggian air di beberapa gedung masih lebih dari 50 cm.

Kepala Disdikpora DIY Kadarismanta Baskara Aji menjelaskan, akibat banjir di DIY, sebanyak 15 sekolah terendam. Namun hari ini kebanyakan air mulai surut. "Yang paling parah terjadi di Imogiri, Pandak, Sanden (Bantul), Tanjungsari, Saptosari dan Purwosari (Gunungkidul). Semua belum surut karena lokasi sekolah berada di cekungan," katanya.

Menurut Baskara Aji, aktivitas kegiatan belajar di sebagian sekolah juga masih terganggu. Sejumlah SMP yang selama dua hari ada ujian sekolah berstandar nasional (USBN), jika kondisi sekolah tidak memungkinkan bisa ditunda pelaksanaannya. "Saya sudah sampaikan ke sekolah, kalau tidak memungkinkan (USBN) bisa ditunda," ungkapnya. (Baca Juga: Terdampak Banjir dan Longsor di DIY, 4.427 Orang Mengungsi)

Disdikpora DIY sudah memberikan empat imbauan perihal dampak banjir. Pertama, dengan kondisi seperti sekarang sekolah diminta tidak melakukan aktivitas di luar ruangan seperti kemah. Kedua, sekolah mengajak muridnya bergotong-royong setelah banjir surut dan tidak berbahaya. "Ajak murid bersih-bersih sekolah," ujar Baskara Aji.

Ketiga, pengamanan aset sekolah seperti arsip harus dikedepankan. Hal ini juga sebagai antisipasi dan persiapan ujian nasional sehingga komputer harus diamankan. "Untuk SMP ada enam sekolah tidak bisa mengikuti gladi bersih UN (ujian nasional), seperti SMP Muhammadiyah Pundong di Gunungkidul. Saya sudah mengirim surat ke Jakarta untuk kegiatan gladi bersih UN susulan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4549 seconds (0.1#10.140)