Catatan Debat Ketiga Pilpres, Dua Cawapres Sukses Eksplorasi Gagasan

Senin, 18 Maret 2019 - 12:15 WIB
Catatan Debat Ketiga Pilpres, Dua Cawapres Sukses Eksplorasi Gagasan
KH Maruf Amin dan Sandiaga sukses eksplorasi gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2019, Minggu (17/3/2019) malam. FOTO/DOK.KORAN SINDO
A A A
JAKARTA - Debat dua calon wakil presiden (cawapres) yang digelar tadi malam di Hotel Sultan, Jakarta berjalan lancar dan menarik. KH Maruf Amin dan Sandiaga Salahuddin Uno dinilai sama-sama mampu mengeksplorasi program, gagasan, dan menyampaikan solusi persoalan yang menjadi fokus debat.

Debat ketiga pemilihan presiden dan wakil presiden mengangkat tema seputar persoalan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Debat terbagi dalam enam segmen, yang meliputi penyampaian visi-misi, pertanyaan dari tim panelis, cawapres saling bertanya, dan pernyataan penutup. Sepanjang berlangsung debat, dua cawapres terlihat lebih memilih mengeksplorasi gagasan masing-masing ketimbang menabrakkan gagasan satu-sama lain.

Bedanya, dari sisi konten Maruf Amin lebih cenderung menekankan program yang telah dilakukan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) saat ini dan menawarkan upaya pengembangan program dimaksud, sedangkan Sandiaga mengemukakan berbagai persoalan di masyarakat sembari menawarkan gagasan-gagasan baru.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio mengakui debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini sebagai debat terbaik. Alasannya, banyak substansi gagasan yang banyak diungkapkan oleh dua cawapres terkait dengan tema debat. Performa dua cawapres dalam debat juga patut diakui.

Dia menyebut, performa Maruf dalam debat ketiga ini sesuai dengan perkiraannya sebelumnya dan itu sudah pernah ditampilkan pada debat pertama meskipun hanya diberikan porsi yang sedikit oleh Jokowi. Maruf tampil secara lugas dengan gaya komunikasi yang bagus dan tertata.

Sedangkan Sandiaga pun tampak sangat menguasai masalah dan membuktikan janjinya terkait solusi-solusi atas permasalahan kesehatan dan ketenagakerjaan. "Dua cawapres ini, menurut saya, baru inilah keluar substansi yang bagus, banyak hal yang menarik untuk dicatat," ucap Direktur Eksekutif Kedai KOPI itu.

Dalam debat tadi malam, cawapres nomor urut 01, Maruf Amin yang mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan visi-misinya menyatakan akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk mewujudkan hal itu, kuncinya ada pada pembangunan manusia.

"Manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia," tuturnya. Mustasyar PBNU ini menuturkan, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla telah melakukan banyak hal dalam pembangunan manusia untuk mewujudkan kemajuan bangsa. Namun, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.

"Kami, Jokowi-Maruf Amin, akan melanjutkan ikhtiar untuk menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Pemimpin harus membangun kemaslahatan untuk rakyatnya," paparnya. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu, pihaknya akan melakukan sejumlah hal di berbagai bidang.

Di bidang kesehatan, Maruf Amin memastikan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan terus dilanjutkan. Begitu pula Program Keluarga Harapan (PKH) juga akan diteruskan. Di bidang pendidikan, pemberian beasiswa juga akan diteruskan, bahkan ditingkatkan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Jokowi-Maruf, lanjutnya, juga bertekad untuk memperbesar manfaat program-program kesejahteraan masyarakat yang sudah ada saat ini. Karena itu, pasangan calon 01 ini mengeluarkan tiga kartu, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja.

Cawapres nomor 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, selama sekitar enam hingga tujuh bulan terakhir dirinya telah mengunjungi sebanyak 1.500 titik. Dari kunjungan yang dilakukan, dirinya mendapatkan cukup banyak masukan dan harapan masyarakat. Di antaranya keinginan masyarakat untuk kemudahan dalam mendapatkan peluang kerja, biaya kebutuhan pokok yang terjangkau, dan pendidikan yang tuntas dan berkualitas.

"Kami, Prabowo-Sandi, akan memberikan kesejahteraan guru honorer dan pastikan status guru. Kurikulum kita perbaiki dalam rangka pembangunan karakter dan akhlaqul karimah. Sistem UN (ujian nasional) akan dihentikan," tuturnya. Selain itu, dalam bidang kesehatan, Sandiaga juga menjanjikan akar permasalahan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diselesaikan dalam kurun waktu 200 hari pertama.

Sandiaga juga berniat untuk menjadikan program Oke Oce yang menjadi salah satu program unggulan di DKI Jakarta untuk dibawa ke tingkat nasional. Dalam segmen kedua debat, dua cawapres diminta untuk menjawab permasalahan lewat pertanyaan yang diajukan moderator. Pertanyaan di awali dengan tema pendidikan khususnya mengemai peningkatan riset untuk mewujudkan pendapatan domestik bruto menjadi lima besar dunia yang bisa dicapai dengan program berbasis iptek, inovasi, dan riset.

Sandiaga dalam tanggap annya mengatakan bahwa untuk mencapai posisi lima besar dunia, Indonesia harus bisa membangun sistem pendidikan yang tersambung dengan lapangan kerja. "Iptek dan riset harus di tingkatkan. Yang harus kita fokuskan bagaimana konsolidasikan dunia usaha bisa lebih dan pemerintah bisa sinergi," tuturnya.

Adapun Maruf Amin mengatakan, pasangan calon 01 akan terus mengembangkan riset dengan mengoordinasikan semua alokasi dana dan membentuk Badan Riset Nasional. Jokowi-Maruf Amin juga akan menyediakan dana abadi riset disanding dana abadi pendidikan. Di bidang kesehatan, pertanyaan yang diajukan moderator yaitu kebijakan dan strategi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Maruf Amin mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah sudah melakukan langkah-langkah besar. "Melalui JKN KIS ini, kita upayakan asuransi sosial besar. Kita sudah ada 215 juta peserta BPJS. Ini asuransi terbesar di dunia. Maka sebenarnya pemerintah telah melakukan langkah-langkah besar memberikan pelayanan dengan harga yang murah," katanya.

Kendati begitu, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan pusat-pusat kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat dengan layanan yang lebih baik, redis tribusi tenaga medis, dan penyediaan obat yang cukup. Sedangkan Sandiaga memastikan Program JKN akan terus dilanjutkan. Begitu pula BPJS Kesehatan.

Namun, akan dilakukan berbagai pembenahan agar tidak ada lagi persoalan-persoalan seperti yang terjadi dalam BPJS Kesehatan selama ini. "Tenaga medis harus dibayar tepat waktu. Rumah sakit jangan sampai layanannya turun karena tidak dibayar tepat waktu," urainya.

Pada segmen ketiga yang diawali dengan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam memperkuat sistem ketenagakerjaan, Maruf Amin yang mendapatkan giliran pertama menuturkan, untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja harus dimulai dari pendidikan. Di sisi lain Sandiaga menawarkan Rumah Siap Kerja untuk anak-anak muda sehingga pengangguran bisa dikurangi.

Pihaknya juga akan memberikan kesempatan magang hingga di tingkat kecamatan, bahkan desa untuk mengikis pengangguran sebanyak 2 juta orang. Selanjutnya Maruf Amin menyebutkan bahwa Indone sia patut bersyukur karena dalam pemerintahan Jokowi-JK tingkat pengangguran sudah jauh berkurang antara 5,70 hingga 5,13 yang disebutnya terendah selama 20 tahun.

Di segmen terakhir yang merupakan closing statement, Sandiaga menyebutkan bahwa saat ini lapangan kerja masih sulit didapatkan anak-anak muda. Selain itu, emak-emak juga banyak yang kesulitan biaya pendidikan untuk anak-anak mereka. Karena itu, Prabowo-Sandi akan fokus menyelesaikan permasalahan masyarakat dengan mewujud kan Indonesia menang, Indonesia mampu. Sandiaga juga menyatakan akan membuat layanan dengan KTP yang super canggih dengan single identity number.

"Semua layanan kesehatan, pendidikan, PKH plus, semua ada di dalam program yang hanya membutuhkan KTP," katanya.

Sementara Maruf Amin dalam pernyataan pamungkasnya mengatakan bahwa apa yang akan dilakukan Jokowi-Ma’ruf merupakan kelanjutan dari apa yang telah dilakukan Jokowi-JK.

Selain itu, Jokowi-Maruf juga akan melakukan pergeseran strategi nasional dari semula menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, ke depan akan lebih fokus pada peningkatan sumber daya manusia. Di sisi lain, pihaknya juga mengajak semua pihak untuk melawan hoaks karena sangat merusak bangsa. "Saya memang tidak muda lagi, tapi kami siap bekerja dengan sungguh-sungguh. Hasilnya bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang," paparnya.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, para cawapres adalah sosok penting yang memiliki komitmen untuk memberikan dedikasi dan gagasan dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, pendidikan, kehidupan sosial, dan budaya. Pemaparan visi-misi dalam debat ini bisa menjadi rujukan bagi pemilih untuk memilih pasangan capres-cawapres pada 17 April mendatang.

"Bagi seluruh pemilih agar menyaksikan dan menjadikan debat malam ini menjadi referensi memilih," tutur Arief dalam sambutannya.

Sementara itu, Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf, Rosan Perkasa Roeslani menilai penampilan Maruf Amin jauh di atas ekspektasi TKN. Menurut dia, Maruf Amin dinilai mampu memberikan jawaban dan pemaparan dengan sangat tenang dan terukur.

"Semua sangat tepat, baik, dan beliau bisa menjawab dan mengarahkan apa yang akan dilakukan pemerintah," katanya.

Dari pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan, sebaiknya masyarakat yang menilai sendiri penampilan dua cawapres dalam debat semalam. Dia hanya menegaskan bahwa dari kampanye keliling yang dilakukan selama ini, Sandiaga banyak mendapatkan berbagai keluhan dan harapan masyarakat dan semuanya telah dimunculkan dalam debat tersebut.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2527 seconds (0.1#10.140)