Hadapi Industri 4.0, Guru NU Grobogan Didorong Melek Teknologi

Minggu, 17 Maret 2019 - 22:33 WIB
Hadapi Industri 4.0, Guru NU Grobogan Didorong Melek Teknologi
Redaktur Pelaksana KORAN SINDO-SINDONEWS.COM Abdul Khakim (tujuh kiri) didampingi Ketua PC Pergunu Kabupaten Grobogan Harnomo (enam kiri) dan pengurus berfoto usai diskusi pada pelantikan Pergunu Kabupaten Grobogan di Kantor PCNU Grobogan, Minggu (17/3/
A A A
GROBOGAN - Guru-guru dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) didorong bisa segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi terkini untuk meningkatkan kualitas sistem pembelajaran. Teknologi yang berubah cepat harus direspons dengan bijak karena bagian dari tuntutan zaman.

“Tak lama lagi kita akan menghadapi era Industri 4.0. Di sisi lain, kita akui masih sering kedodoran memasuki era serba digital saat ini,” ujar Redaktur Pelaksana KORAN SINDO-Sindonews.com Abdul Khakim saat menjadi pembicara pada dialog interaktif usai Pelantikan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Grobogan di Kantor PCNU Grobogan, Kota Purwodadi, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2019).

Era Industri 4.0, menurut Abdul Khakim, akan menciptakan teknologi yang memberi semakin banyak kemudahan bagi manusia. Pada era ini penggunaan teknologi digital dalam sistem pembelajaran menjadi hal mutlak. Sistem ini membuat pendidikan menjadi tak berjarak dan cepat.

Namun di sisi lain, era ini membutuhkan pengetahuan yang memadai agar seseorang tidak semakin tergilas oleh zaman. Para guru yang merupakan ujung tombak penanaman karakter dan keahlian bagi anak didik perlu memiliki keterampilan yang baik pada penguasaan teknologi.

Agar bisa menghadapi era Industri 4.0 ini dengan baik, para guru NU setidaknya harus membekali diri dengan kemampuan literasi yang baik sejak ini. Bekal ini penting karena seringkali para guru NU sulit berkompetisi karena lemah membuat penulisan yang baik. Masalah lainnya, guru-guru kalangan Nahdliyin juga belum bisa memanfaatkan dengan maksimal aplikasi atau platform media sosial dengan baik.

“Sehingga yang terjadi kita sekadar jadi objek. Bahkan kerapkali justru tersangkut kasus hukum gara-gara salah menggunakan medsos,” jelas Khakim yang juga caleg DPR nomor urut 2 dari Partai Perindo Dapil Grobogan, Blora, Pati dan Rembang ini.

Selain Abdul Khakim, diskusi interaktif juga menghadirkan pembicara lain, yakni Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Grobogan Niam Syukri, Wakil Ketua PCNU Grobogan Zaenal Arifin, anggota Komisi A DPRD Jateng Romli dan Wakil Ketua DPRD Grobogan Nurwibowo.

Ketua PC Pergunu Kabupaten Grobogan, Harnomo mengatakan, minat guru-guru untuk bergabung di Pergunu cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan cepatnya pembentukan sejumlah pengurus anak cabang (PAC) atau setingkat kecamatan. “Sudah 10 PAC, namun kita baru lantik 4 PAC,” jelas guru agama Islam SMA 1 Godong ini.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1945 seconds (0.1#10.140)