Video Pembantaian Jamaah Masjid Tersiar Langsung, Ini Jawaban Facebook

Minggu, 17 Maret 2019 - 17:59 WIB
Video Pembantaian Jamaah Masjid Tersiar Langsung, Ini Jawaban Facebook
Facebook memberikan jawaban resmi atas penyiaran langsung video pembataian jamaah dua masjid di Selandia Baru. FOTO/TIME MAGAZINE
A A A
CHRISTCHURCH - Facebook telah mengahapus video biadab penyerangan dua masjid di Kota Christcurch, Selandia Baru. Meski begitu, sejumlah pihak tetap menuntut Facebook menjelaskan mengapa pelaku penembakan yang menewaskan sekitar 50 orang tersebut bisa siaran langsung sehingga disaksikan puluhan juta pasang mata.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ingin mendapatkan jawaban dari platform media sosial Facebook yang menyiarkan aksi serangan pembunuhan yang menewaskan 50 orang di Christchurch pada Senin (18/3/2019) besok.

Berbicara tentang masalah ini, Ardern mengatakan, Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg telah menghubunginya dan tahu apa yang terjadi di negara itu. (Baca Juga: Teroris di Masjid Selandia Baru Siarkan Aksinya via Facebook)

Sebuah rekaman video menunjukkan orang-orang bersenjata yang melakukan pembunuhan brutal di masjid itu disiarkan langsung di Facebook sebelum perusahaan itu dirilis.

Namun, video berdurasi 17 menit yang menampilkan pemandangan mengerikan ini telah berulang kali dibagikan di YouTube dan Twitter serta platform lain di media sosial.

"Kami berusaha untuk menyingkirkannya tetapi rekaman terus didistribusikan. Jadi terserah platform (media sosial) lain untuk menyingkirkan, " tulis Facebook seperti dilansir dari The Sun, Minggu (17/3/2019). BACA JUGA: Kekaisaran Ottoman dan Senjata Pembantai Jamaah Masjid Christchurch

Sementara itu, Facebook Selandia Baru mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bekerja keras untuk membuat video yang memiliki unsur kekerasan.

"Dalam 24 jam pertama, kami menghapus 1,5 juta video serangan, yang lebih dari 1,2 juta diblokir selama unggahan," katanya. (Baca Juga: Fitur Filter Facebook Disoal Terkait Live Streaming Teroris)
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4849 seconds (0.1#10.140)