Korban Teroris di Masjid Selandia Baru Jadi 49 Tewas 48 Luka

Sabtu, 16 Maret 2019 - 08:19 WIB
Korban Teroris di Masjid Selandia Baru Jadi 49 Tewas 48 Luka
Sebanyak 49 orang tewas dan 48 lainnya luka-luka dalam penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Foto/Istimewa
A A A
WELLINGTON - Korban serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru terus bertambah. Data terbaru menyebut sebanyak 49 orang tewas dan 48 lainnya luka-luka dalam serangan paling mematikan di negara itu.

Pihak kepolisian Selandia Baru mengatakan seorang pria berusia akhir 20-an telah ditangkap dan didakwa telah melakukan pembunuhan. Dua pria dan seorang wanita lainnya juga ditahan. Salah satu dari ketiganya telah dibebaskan.

"Tidak ada nama yang dipublikasikan. Senjata api dan alat peledak ditemukan," kata Komisaris Polisi Selandia Baru Mike Bush seperti dilansir dari BBC, Sabtu (16/3/2019).

Seorang pria bersenjata yang mengidentifikasi dirinya sebagai warga Australia, menyiarkan aksi penyerangannya di Masjid Al Noor ke Facebook. Pelaku mendukung pandangan rasis dan anti-imigran.

Pria bersenjata itu secara langsung menyiarkan serangan dari kamera yang dipasang di kepala mengatakan bahwa dia adalah seorang warga Australia berusia 28 tahun bernama Brenton Tarrant. Rekaman menunjukkan dia menembaki pria, wanita dan anak-anak dari jarak dekat di dalam Masjid Al Noor.

Facebook mengatakan telah menghapus akun Facebook dan Instagram pria bersenjata itu dan sedang berupaya menghapus salinan rekaman tersebut.

Tersangka tampaknya telah menerbitkan dokumen online yang menguraikan niatnya serta rincian tentang rencana serangan itu. Dia dijadwalkan di bawa ke pengadilan pada Sabtu pagi.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan pria itu sebagai teroris "ekstrimis, sayap kanan". Komisaris Polisi Selandia Baru Bush mengonfirmasi bahwa pria itu sebelumnya tidak diketahui oleh dinas keamanan Selandia Baru atau Australia.

Terjang Teroris , Netizen Sebut Korban Penembakan
Sementara itu, pengguna media sosial memuji aksi heroik seorang korban penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru. Korban yang tidak bersenjata berlari dan mendorong pelaku penembakan untuk menghentikan aksi kejam tersebut.

Dalam menit ke tujuh dari video berdurasi 17 menit yang tayang di Facebook, pelaku terlihat sempat didorong oleh seorang jamaah yang tidak bersenjata dan tampaknya korban terbunuh dalam upayanya mengakhiri pembantaian. Meskipun tidak jelas apa yang terjadi pada pria itu, ia mampu membuat pelaku jatuh ke tanah.

Pelaku kemungkinan telah menembaknya ketika terjadi kontak dan jamaah tersebut terlihat jatuh ke tanah. Pelaku penembakan kemudian berjalan mundur ketika ia berhasil berdiri dan menembak tubuh jamaah tersebut yang tampaknya sudah tidak bernyawa dari jarak dekat.

Para pengguna media sosial pun telah memberikan penghormatan atas upaya pria yang tidak dikenal itu.

"Di tengah-tengah penembakan di Selandia Baru, ketika lusinan orang di sekitarnya terbaring mati, seorang jamaah yang tidak bersenjata bergegas mendorong si penembak, melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghentikannya. Beberapa orang akan mempublikasikan penjahat. Mari kita ingat para pahlawan sebagai gantinya,” tulis jurnalis Muhammad Lila di Twitter seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (16/3/2019).

"Berserulah kepada orang yang berlari dengan kecepatan penuh dan mencoba mengatasi penembak," tulis seorang pengguna Twitter. “Kamu adalah pahlawan! Rest In Peace,” imbuhnya.

Selama serangan di Selandia Baru, seorang pria terlihat berlari ke arah penyerang dan sepertinya dia berusaha menghentikannya. Teroris dipersenjatai dengan senapan serbu, pria itu tidak bersenjata,” tulis pengguna Twitter lainnya. "Dia meninggal sebagai pahlawan," tambahnya.

Reuters melaporkan bahwa Facebook dan Twitter telah berupaya menghapus konten yang terkait dengan penembakan massal itu.

"Polisi memberi tahu kami sebuah video di Facebook tidak lama setelah streaming langsung dimulai dan kami dengan cepat menghapus akun Facebook dan Instagram penembak dan video," kata Facebook dalam sebuah tweet.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3025 seconds (0.1#10.140)