Perempuan NU Harus Tangkal Fitnah yang Menyerang Jokowi

Jum'at, 15 Maret 2019 - 17:48 WIB
Perempuan NU Harus Tangkal Fitnah yang Menyerang Jokowi
Ketua umum JPNU Ida Fauziyah saat memberikan materi dalam Rakor JPNU di Jepara, Jumat (15/3/2019). IST
A A A
JEPARA - Kaum perempuan Nahdlatul Ulama (NU) diminta bisa menjadi juru bicara (jubir) untuk menjelaskan berbagai fitnah yang menyerang Joko Widodo (Jokowi).

"Namun jangan sampai jawab fitnah dengan fitnah. Cukup jelaskan komitmen pak Jokowi dan kiai Maruf," ujar Ketua umum Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Ida Fauziyah dalam rakor JPNU Jepara, di Jepara, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2019).

Rakor diikuti perwakilan pengurus Muslimat, Fatayat, dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Ida menjelaskan, ada yang berbeda dalam visi-misi Joko-Widodo - KH Maruf Amin dibanding calon lain.

"Apa yang berbeda? Pak Jokowi lebih banyak memberikan perhatian pada pesantren dan dunia usaha. Bagaimana beliau ingin terus mengembangkan sumber daya manusia di pesantren," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ida, dalam visi-misinya, Jokowi-Amin memberi ruang bagi kaum perempuan. Termasuk kaum perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga. "Yakni menjadikan ibu rumah tangga yang cerdas dan bisa mencerdaskan anak-anaknya," terangnya.

Mantan Cawagub Jateng itu menambahkan, sampai saat ini masih ada 9 jutaan masyarakat yang percaya akan fitnah-fitnah yang ditujukan kepada Jokowi. Apalagi ada pihak-pihak tertentu yang menyebarkan fitnah tersebut dari rumah ke rumah warga. "Memang kebohongan atau fitnah yang dimunculkan terus menerus, bisa saja membuat orang akhirnya percaya," katanya.

Atas dasar itu, kaum perempuan NU tidak boleh kalah dengan emak-emak yang sebar fitnah. "Ibu-ibu Muslimat, Fatayat punya jamaah pengajian. Jelaskan saja komitmen pak Jokowi, dan prestasinya pada jamaah pengajian yang ada," jelasnya.

Pihaknya juga mengingatkan, agar perempuan NU benar-benar datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Termasuk mengajak seluruh keluarganya, untuk selanjutnya memilih pasangan Jokowi-Amin. "Ini agar pak Jokowi-kiai Maruf benar-benar menang mutlak dalam Pemilu 2019, pada April nanti," katanya.

Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori mengatakan, rakor ini menjadi ajang untuk menyatukan padangan jelang Pemilu.
"Ini tidak sekadar siapa memenangkan siapa. Namun juga bagian dari upaya kita menjaga ajaran Aswaja an Nahdliyah. Mosok kita mau dipimpin orang yang tak tahu adab ziara kubur," katanya.

Sebelumnya, rakor JPNU juga digelar di Kudus. Ketua PCNU Kudus KH Asyrofi Mashyto juga menghimbau, warga Nahdliyin untuk memilih calon Presiden yang sudah jelas sosoknya. "Ada kiai Maruf Amin. Sudah jelas NU nya. Apalagi sebelumnya Rois Aam PBNU," tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6581 seconds (0.1#10.140)