Survei PolMark : Elektabilitas Jokowi-Maruf Unggul 14,6% Atas Prabowo-Sandi

Rabu, 13 Maret 2019 - 21:31 WIB
Survei PolMark : Elektabilitas Jokowi-Maruf Unggul 14,6% Atas Prabowo-Sandi
Founder dan CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh saat memaparkan hasil survei Pileg dan Pilpres dilakukan pada 7 Oktober 2018 – 12 Februari 2019, di Hotel Grand Arkenso, Semarang, Rabu (13/3/2019). FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Hasil survei Pilpres dan Pileg 2019 PolMark Research Center (PRC) Indonesia menyebutkan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin 40,4% atau unggul 14,6% dari Prabowo-Sandi 25,8%.

Survei tersebut telah dilakukan pada 7 Oktober 2018 – 12 Februari 2019. Hasil survei PRC juga mengungkapkan, terdapat sembilan partai politik (parpol), melenggang dari batas parliamentary threshold sementara tujuh parpol lainnya rontok.

Menurut Founder dan CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah gap 14,6% antara kedua pasangan capres-cawapres disebutnya kecil. Karena masih ada 33,8% pemilih yang belum menentukan pilihannya.

“Dengan masih adanya siswa waktu 34 hari lagi, jarak keduanya kecil. Karena masih ada 33,8% undicided voters,” kata Eep pada Forum Pikiran Akal dan Nalar Pemilu 2019 yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) dan PRC di Hotel Grand Arkenso Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2019).

Dalam survei tersebut juga membeberkan bagaimana kader-kader parpol yang tak solid dalam menjalankan instruksi pada Pilpres. Misalnya, ada 5,9% kader PDIP yang mendukung Prabowo-Sandi dan 19,5% belum menentukan pilihan. Hal yang sama di tubuh PPP (30%), Nasdem (24,1%), PKB (15,7%), Golkar (30,6%), Perindo (27,9%), Hanura (24,7%), PSI (12,9%) dan PKPI (29,7%) yang kadernya mendukung paslon 02.

Sama halnya di koalisi parpol lawan. Di tubuh gerindra (11%), Demokrat (28,5%), PAN (25%), PKS (15,7%), Berkarya (14,9%) yang kadernya mendukung palson 01.

“Kalau kenyataan ini tak dibuka, semua orang termanjakan denga laporan lapangan. Lader solid 110%. Kader sudah pasti tak mungkin membelot. Padahal dalam politik tak seperti itu. apalagi di Indonesia tak ada partai dengan ikatan identitas yang kuat,’’ beber Eep.

Dia menjelaskan, parpol yang memiliki kader dan diusung menjadi capres/cawapres diuntungkan pada Pileg yang berbarengan dengan Pilpres. Disebutkan, 46,1% orang akan memilih partai yang kadernya adalah capres/cawapres pilihannya. Sementara 32,1% responden akan memilih partai yang ikut mengusung capres/cawapres pilihannya.

Perlu diketahui, Survei yang dilakukan PRC ini mengambil 32.560 responden dari 73 daerah pemilihan (Dapil). Dari 73 Dapil ini meliputi 172.008.099 pemilih atau 92,9% dari pemilih Pemilu 2019. Di 73 Dapil ini diperebutkan 534 kursi atau 92,9% dari 575 kursi DPR RI.

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ±4.8% untuk masing-masing survei di 72 Dapil. Khusus untuk Dapil Jabar 3, margin of error-nya ±3.4%.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7796 seconds (0.1#10.140)