Warga Berebut Gunungan Buah di Taman Wisata Candi Borobudur

Minggu, 10 Maret 2019 - 23:39 WIB
Warga Berebut Gunungan Buah di Taman Wisata Candi Borobudur
Ratusan warga berebut gunungan buah Festival Buah ke-4 Jawa Tengah di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah. FOTO/IST
A A A
MAGELANG - Ratusan warga berebut gunungan buah Festival Buah ke-4 Jawa Tengah di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah.

Kemeriahan warga itu terjadi saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo selesai menutup Festival Buah tersebut. Warga langsung merangsek demi mendapatkan beragam buah seperti jeruk, apel, manggis beserta sejumlah sayuran.

Dalam festival buah tersebut sejumlah buah asli Jawa Tengah dipamerkan dan untuk diperualbelikan. Tercatat Rp210 juta transaksi dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu. Ganjar mengatakan, dari sekian banyak buah asli Jawa Tengah hanya mundu yang tidak ketemu karena bukan musim. Dia berharap dengan keragaman tersebut memancing anak-anak untuk suka mengonsumsi.

"Tadi saya ngobrol sama anak-anak ternyata mereka juga sangat suka. Kalau kita bisa memberikan sayur dan buah, kelak mereka jadi anak yang sehat dan cerdas," katanya.

Bukan berarti hal tersebut tanpa tantangan. Ganjar menegaskan, di tengah kampanye mengonsumsi makanan sehat adalah terjangan makanan siap saji. Ganjar berharap orangtua dan sekolah jadi garda terdepan untuk memberi pelajaran konsumsi makanan sehat.

"Kalau terbiasa mengenalkan makan sayur dan buah pada anak-anak, maka dia akan terbiasa. Problemnya kita akan berkompetisi dengan makanan siap saji. Orangtua sekarang harus mengajarkan, juga sekolah. Kita dari pemerintah mendorong lewat semacam festival ini," katanya.

Terlebih saat ini konsumsi sayur masyarakat Jawa Tengah hanya 35 kg di bawah ambang batas internasional sebanyak 75 kg per tahun per kapita. Dengan pengenalan-pengenalan manfaat buah dan sayur, Ganjar memiliki cita-cita satu desa di Jawa Tengah memiliki satu jenis buah unggulan.

"Ini semoga juga akan jadi kompetisi dan merangsang one village one product khususnya dalam buah-buahan sehingga setiap desa akan memunculkan buah apa yang menarik dan kita akan semakin kaya dan berorientasi ekspor," terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8305 seconds (0.1#10.140)