Inovasi Mahasiswa UII, Ciptakan Smart Bottle Pencegah Diabetes

Kamis, 07 Maret 2019 - 20:48 WIB
Inovasi Mahasiswa UII, Ciptakan Smart Bottle Pencegah Diabetes
Setyawan Wahyu Pratomo (kiri), Halidah Ulfah (dua dari kiri ), Andhikajati Kurnia Adi dan Aditya Sandi Nugraha (kanan) menunjukkan smart bottle IDEMAS buatan mereka di kampus setempat, Kamis (7/3/2019). FOTO/IST
A A A
SLEMAN - Tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, berhasil mencipatkan aplikasi untuk memantau kadar gula darah melalui smartphone. Aplikasi ini diberi nama smart botlle IDEMES. Dengan alat ini, bukan hanya untuk menanggulangi namun juga menjaga kesehatan dari konsumsi gula berlebihan (diabetes).

Ketiga mahasiswa masing-masing Andhikajati Kurnia Adi (Teknik Elektro 2016), Halidah Ulfah (Teknik Industri 2017) dan Aditya Sandi Nugraha (Teknik Elektro 2017) ini tergabung dalam tim Innovation of Automatic Sugar Container for Diabetes Mellitus Sufferers with Smarthphone Integrated System (IDEMES).

Andhikajati Kurnia Adi mengatakan, ide pembuatan alat ini karena prihatin dengan tingginya penderita diabetes di Indonesia. Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) Atlas 2017 menyebut penderita diabetes di Indonesia telah mencapai angka 10,3 juta orang dan diprediksi terus meningkat hingga 16,7 juta pada 2045. Bahkan menurut data badan kesehatan dunia (WHO) Indonesia menempati peringkat ke-7 untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia (IDF Atlas 2015).

Ironisnya, 2/3 orang dengan diabetes di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes dan berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah dengan komplikasi. Sehingga diabetes menjadi penyakit tidak menular (PTM) penyebab kematian terbesar di Indonesia. Penyebab diabetes sendiri di antaranya karena konsumsi gula berlebihan.

“Karena itulah, kami mencoba mencari solusi melalui upaya promotif dan preventif, terutama dalam menjaga kesehatan dari konsumsi gula berlebihan sebagai pengendalian faktor risiko diabetes. Yaitu dengan membuat smart bottle ini,” kata Andhikajati, Kamis (7/3/2019).

Andhikajati Kurnia Adi menjelaskan untuk dapat memanfaatkan alat ini, terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi melalui smartphone. Mekanisme kerja dan perawatannya sendiri sangat mudah.Yaitu pengguna memasukkan gula ke dalam botol IDEMES. Kemudian pengguna menghidupkan tombol on pada IDEMES dan membuka aplikasi IDEMES.

Setelah itu, pengguna memasukkan keterangan seperti jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan pada layanan aplikasi IDEMES. Selanjutnya menempelkan ibu jari pada lubang yang tersedia pada tutup IDEMES. Gula yang berlebih akan keluar pada lubang bagian bawah IDEMES dan status kadar gula darah dapat dilihat pada aplikasi.

“Perawatan alat ini juga mudah yakni hanya perlu diisi jika baterainya habis dan juga hanya harus dilap saja jika tempat untuk memasukkan gula yang ada di dalam smart bottle tersebut kotor. Untuk casing-nya hanya perlu dilap menggunakan tisu basah agar tidak kotor,” paparnya.

Halidah Ulfah menambahkan saat ini terus berusaha menyempurnakan alat dan berencana untuk mengubah bentuk fisik. Sehingga smart bottle dapat disebarluaskan dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. “Harapan kami akan ada perubahan fisik botol dan perbanyak sampel
yang diuji, setidaknya mendekati akurat dan dapat digunakan untuk masyarakat umum,” tambahnya.

Namun mereka tetap berharap dengan smart bottle IDEMES ini, bukan hanya untuk mengurangi resiko terkena penyakit diabetes mellitus yang bisa menyerang kapanpun dan siapapun tanpa memandang umur dan jenis kelamin. Namun juga melatih masyarakat, terutama generasi muda bisa bergaya hidup lebih sehat, sehingga dapat mengurangi risiko PTM. (Baca Juga: Mahasiswa UII Ciptakan Aplikasi Maxstream untuk Bekal Dunia Kerja(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5753 seconds (0.1#10.140)