Bencana Banjir, Longsor dan Tanah Bergerak Timpa Wonogiri
A
A
A
WONOGIRI - Bencana banjir, tanah longsor dan tanah bergerak melanda Wonogiri. Akibat hulu Sungai Bengawan Solo meluap, beberapa wilayah di Kecamatan Tirtomoyo dan Nguntoronadi terendam banjir.
Ketinggian air sempat setinggi pinggang orang dewasa. Selain itu, akses jalan banyak yang tertutup. Banjir antara lain terjadi Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tirtomoyo, Desa Puthuk Kecamatan Manyaran. (Baca juga: Puluhan Desa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Klaten )
“Warga tadi malam sempat ada yang mengungsi, tapi kini telah kembali karena telah surut,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Hariyanto, Kamis (7/3/2019).
Selain itu juga terjadi tanah longsor di Karangtengah, Kecamatan Selogiri. Bencana lainnya adalah tanah bergerak di Desa Gedawung, Kecamatan Kismantoro yang mengakibatkan 84 kepala keluarga warga mengungsi.
Mereka mengungsi sejak 21 Februari lalu karena kondisi tanah bergerak. “Posko pengungsian telah kami dirikan dan logistik kami cukupi. Setiap hari kami mengecek kondisi lahan dan pengungsi,” urainya.
Ketinggian air sempat setinggi pinggang orang dewasa. Selain itu, akses jalan banyak yang tertutup. Banjir antara lain terjadi Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tirtomoyo, Desa Puthuk Kecamatan Manyaran. (Baca juga: Puluhan Desa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Klaten )
“Warga tadi malam sempat ada yang mengungsi, tapi kini telah kembali karena telah surut,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Hariyanto, Kamis (7/3/2019).
Selain itu juga terjadi tanah longsor di Karangtengah, Kecamatan Selogiri. Bencana lainnya adalah tanah bergerak di Desa Gedawung, Kecamatan Kismantoro yang mengakibatkan 84 kepala keluarga warga mengungsi.
Mereka mengungsi sejak 21 Februari lalu karena kondisi tanah bergerak. “Posko pengungsian telah kami dirikan dan logistik kami cukupi. Setiap hari kami mengecek kondisi lahan dan pengungsi,” urainya.
(mif)