Puluhan Ketua RW Geruduk Kantor Wali Kota Salatiga

Kamis, 27 Desember 2018 - 16:30 WIB
Puluhan Ketua RW Geruduk Kantor Wali Kota Salatiga
Puluhan ketua RW saat beraudiensi dengan Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengenai realisasi program guyub RW di Kantor Wali Kota, Kamis (27/12/2018). FOTO/SINDOnews/ANGGA ROSA
A A A
SALATIGA - Puluhan Ketua Rukun Warga (RW) menggeruduk Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Kamis (27/12/2018). Mereka mempertanyakan kepastian realisasi program guyub RW menyusul pengajuan usulan anggaran program tersebut senilai sekitar Rp8,9 miliar dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2019 tidak disetujui oleh DPRD Kota Salatiga.

Kedatangan para Ketua RW dari sejumlah kelurahan tersebut diterima oleh Wali Kota Yuliyanto dan Kabag Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Kota Salatiga Joko Wahono di ruang kerja Wali Kota Salatiga.

"Maksud kami ke sini (Kantor Wali Kota) untuk mempertanyakan kepastian pelaksanaan program guyub RW. Sebab kami sudah terlanjur melakukan sosialisai kepada masyarakat bahwa program tersebut akan direalisasikan pada 2019," kata Ketua RW V Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir, Wiwik Sunarto kepada Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat audiensi.

Menurut dia, masyarakat sudah banyak yang menanyakan realisasi program guyub RW. Sebab kegiatan yang diusulkan dalam program tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. "Karena itu, kami menanyakan kepastiannya. Kami sudah ditagih oleh warga," ujarnya.

Senada, Ketua RW IV Pancuran, Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir Budi Sutrisno mengatakan, program guyub RW sudah disosialisasikan sejak 2017 lalu namun hingga saat ini belum teralisasi. Padahal tiap RW sudah mengajukan proposal kegiatan dan sudah disetujui oleh Pemkot Salatiga.

"Tapi kenapa program guyub RW belum bisa direalisasikan dan informasinya malah ditolak oleh DPRD. Kami butuh kepastian realisasi program guyub RW agar kami bisa memberikan jawaban yang pasti kepada warga," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyatakan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Salatiga sudah mengajukan usulan anggaran untuk program guyub RW. Namun dalam pembahasan KUAPPAS 2019 beberapa waktu lalu, program tersebut tidak disetujui oleh DPRD.

"Sebenarnya, kami sudah mengajukan usulan anggaran program guyub RW sebanyak tiga kali. Namun selalu tidak disetujui. Katanya, anggaran guyub RW akan dialokasikan dalam APBD perubahan 2019," katanya.

Yuliyanto mengaku kecewa dengan penolakan usulan anggaran program guyub RW dalam pembahasan KUAPPAS 2019. Sebab program tersebut sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2017-2022.

"Semestinya program yang sudah ditetapkan dalam RPJMD harus dilaksanakan. Terlebih program guyub RW juga sudah masuk dalam Perda (Peraturan Daerah) Nomor 1 Tahun 2018. Namun yang terjadi malah tidak disetujui oleh DPRD," ujarnya.

Sementara itu, Kabag Tapem Setda Kota Salatiga Joko Wahono mengatakan, pembahasan KUAPPAS merupakan tugas TAPD Kota Salatiga dan Badan Anggaran DPRD. Sedangkan penetapan APBD harus ada kesepakatan antara eksekutif dan legislatif. "Jika salah satu pihak tidak menyetujui, maka usulan anggaran tidak bisa ditetapkan dalam APBD sehingga program tidak dapat dilaksanakan," ujarnya.

Dia menyatakan, Wali Kota Salatiga melalui TAPD sudah mengajukan usulan anggaran program guyub RW. Namun karena tidak disetujui oleh DPRD, maka Pemkot Salatiga belum bisa memberikan kepastian kapan program RW akan direalisasikan.

"Informasinya akan dialokasikan dalam APBD perubahan 2019, meski demikian kami belum bisa memberikan kepastian. Mari kita bersama-sama mengawal program ini agar bisa dilaksanakan pada akhir 2019 nanti," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8407 seconds (0.1#10.140)