Banjir dan Tanah Longsor di Gunungkidul Ribuan Warga Terisolir

GUNUNGKIDUL - Banjir yang terjadi di Gunungkidul sore tadi juga menyebabkan tanah longsor. Ribuan warga dilaporkan terisolir lantaran luapan air Sungai Oya hingga malam ini belum surut.

Di Desa Kemejing Kecamatan Semin, warga satu desa hanya bisa berdiam diri di rumah. Ini lantaran akses jalan tertutup luapan air Sungai Oya. "Jembatan penghubung antar desa tidak bisa dilalui. Semua tertutup luapan air," ungkap Kepala Desa Kemejing, Semin, Lamin Miharja kepada SINDOnews, Rabu (6/3/2019), malam.

Dijelaskannya, total warga di desanya ada 3.800 jiwa. Saat ini mereka hanya bisa menunggu air surut. Namun, hingga pukul 21.30 WIB air masih tinggi. "Mudah-mudahan air segera surut sehingga besok pagi warga bisa beraktivitas seperti biasa," ulasnya.

Dari data yang diterimanya, terdapat 18 rumah warga Desa Kemejing yang terendam air. Ketinggian air antara 30 hingga 59 cm. "Kalau yang rendah masih bertahan. Namun yang agak tinggi sementara ikut rumah tetangga yang lebih tinggi letaknya," bebernya.

Sementara warga Desa Katongan Kecamatan Nglipar juga mengalami nasib serupa. Puluhan warga diungsikan di Balai Dusun Jeruk Legi Desa Katongan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan pihaknya berupaya memindahkan warga menuju balai dusun untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan. "Semua demi keamanan. Karena kita tidak tahu kapan hujan reda dan kapan kembali deras," katanya.

Menurutnya, di Kecamatan Gedangsari juga dilaporkan 40 warga terisolir. Ini terjadi di perbatasan Desa Mertelu dan Gedangrejo."Tim masih terus menyusuri dan verifikasi laporan banjir dan tanah longsor jadi informasi terus berubah," pungkasnya. (Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Gunungkidul(nun)