Kagumi Indonesia, 75 Goweser Jejalah Trans Jawa Menuju Istana

Rabu, 06 Maret 2019 - 12:37 WIB
Kagumi Indonesia, 75 Goweser Jejalah Trans Jawa Menuju Istana
Sebanyak 75 goweser menggelar Jelajah Tour Trans Jawa yang bertolak dari Surabaya sejak 4 Maret dan dijadwalkan finish di Istana Negara Jakarta pada 8 Maret. FOTO/IST
A A A
KENDAL - Sebanyak 75 goweser menggelar Jelajah Tour Trans Jawa yang bertolak dari Surabaya sejak 4 Maret. Selama lima hari mereka menempuh jarak 900 kilometer dan dijadwalkan finish di Istana Negara Jakarta pada 8 Maret.

Mereka melihat dan menikmati langsung fasilitas infrastruktur selama Jelajah Tour Trans Jawa ini. Tidak jarang, mereka dibuat terkesima dengan progres pembangunan infrastruktur, terutama saat melewati pedesaan.

Salah satu peserta, Fahriansjah, goweser dari Makassar mengatakan, pesona infrastruktur dan pedesaan memang membuat wajah seluruh wilayah di Indonesia semakin cantik.

"Kemarin ketika menjelajahi Jawa Timur, betapa bagusnya infrastruktur yang telah dikerjakan. Selain itu, pembangunan di desa-desa juga semakin gencar," katanya, Rabu (6/3/2019).

Ketika menjelajahi Jawa Timur, salah satu desa yang disinggahi adalah Desa Jiwan, Kabupaten Madiun. Di sana, rombongan melihat irigasi beton yang digunakan untuk mengairi sawah.

"Para peserta bisa melihat langsung perkembangan pembangunan infrastruktur ini. Jadi selain bersepeda kita juga berbagi pengelolaan infrastruktur desa satu ke desa lainnya," ujarnya.

Setelah mengitari pembangunan di Jawa Timur, rombongan sepeda Jelajah Tour Trans Jawa, mereka sampai juga di Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut di Semarang kemudian mengantar rombongan hingga Kendal.

"Hari ini teman-teman yang melakukan jelajah Tour Trans Jawa sudah masuk Jawa Tengah kemarin dari Jawa Timur. Ternyata mereka melihat pembangunan infrastruktur secara langsung dan yang menarik para goweser ini masuk ke desa-desa," kata Ganjar.

Dari Semarang mereka akan mengayuh jarak sekitar 258 kilometer sampai Cirebon dan singgah sebentar di Kabupaten Kendal. Selain melalui ruas utama, para goweser juga menyusup ke desa-desa melihat pembangunan dari pemanfaatan dana desa, salah satunya BUMDes Langgeng Sari Jaya, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.

Sebelumnya mereka juga telah singgah di Desa Lerep dan Kalisidi, Kabupaten Semarang. Di sana tim melihat langsung pembangunan infrastruktur dari dana desa.

Hari ini, dalam perjalanannya menuju Cirebon, tim singgah di Desa Karangayu menengok BUMDes Langgeng Sari Jaya Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.

"Kita melihat hasil pembangunannya, memang dana desa lebih banyak untuk infrastruktur. Ini BUMDes sudah berjalan dan menarik. BUMDes Langgeng Sari Jaya. Dia punya tiga unit usaha, dan yang menarik ada unit usaha sekolah sepakbola (SSB) SSB Cakra Muda. Jadi ini menarik," ujar Ganjar.

Selain SSB, BUMDes tersebut juga mengelola sampah keluarga dan mengelola pasar. Ganjar pun memamerkan keunikan BUMDes tersebut kepada para goweser, terlebih kebanyakan dari mereka berasal dari luar Jawa.

"Terus ada unit usaha pengelolaan sampah keluarga ini yang kita dorong sampah tidak dibuang tapi dikelola. Terus ada unit usaha pengelolaan pasar dan sudah membangun tiga skema sewa, jangka pendek, menengah dan panjang dengan tarif yang berbeda. Mudah-mudahan kreativitas ini jadi contoh inovasi pengelolaan dana desa di Jawa Tengah," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9717 seconds (0.1#10.140)