DIY Ekspor 5 Ton Vanili Senilai Rp26,8 Miliar ke Amerika

Rabu, 06 Maret 2019 - 04:26 WIB
DIY Ekspor 5 Ton Vanili Senilai Rp26,8 Miliar ke Amerika
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Pemda DIY, Mudhi Rahardjo melepas ekspor vanili ke Amerika di kantor Karantina Pertanian Yogyakarta, Selasa (5/3/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Pemda DIY kembali mengekspor komoditas produk pertanian Vanili ke Amerika Serikat, Selasa (5/3/2019). Kali ini mengirimkan 5 ton senilai Rp26,8 miliar. Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Pemda DIY, Mudhi Rahardjo secara simbolis melepas ekspor vanili ke Amerika di kantor Karantina Pertanian Kelas II A Yogyakarta, Selasa (5/3/2019).

Pengiriman Vanili ini untuk yang ketiga pada tahun 2019. Sebab pada Januari dan Februari juga mengirimkan vanili ke luar negeri. Bahkan jumlahnya lebih banyak. Januari mengekspor 1,4 ton dan Februari 2,2 ton. Selain itu, pada bulan Desembe 2018 juga mengekspor 2,4 ton.

Kepala Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, Ina Soelistyani mengatakan, ekspor vanili ini bukan hanya ke Amerika namun juga ke bebera negara Eropa dan Asia seperti Chech, Antigua dan Barbuda, Thailand, Bulgaria, German. Kemudian Denmark, India, Perancis, Belanda, Korea Selatan, Filipina dan Singapura.

“Untuk itu, kami akan terus mengawalnya, sehingga panen vanili petani dapat terus dikirim ke mancanegara,” kata Ina di sela-sela pelepasan ekspor vanili ke Amerika tersebut.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan Pemda DIY, Mudhi Rahardjo mengatakan karena ekspor komidtas ini sejalan dengan program
pemerintah daerah maupun pusat, maka akan terus memberikan dukungan. Terutama dengan pendampingan kepada petani, baik soal budidaya,pemasaran dan juga pasar ekspor.

“Apalagi untuk pengembangan komoditas ekspor, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang besar seperti pengembangan bandara NYIA jugaakan membuka kesempatan besar komoditas ekspor kepada pasar internasional,” paparnya.

Kepala pusat kepatuhan kerjasama dan informasi perkarantinaan,Badan Karantina Pertanian Sujarwanto mengatakan berkomitmen menjadikan tahun 2019 ini sebagai akselerasi ekspor produk pertanian. Ini penting, tahun 2018 terjadi penurunan, yaitu dari 11 miliar dolar tahun 2017 menjadi 8,7 miliar dollar

"Karena itu, kami sedang mengidentifikasi komoditas berpotensi ekspor dan negara tujuan, khususnya petani milenial," terangnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8981 seconds (0.1#10.140)