Pemilu 2019, PAN Targetkan Minimal 10% Kursi Parlemen

Selasa, 05 Maret 2019 - 22:05 WIB
Pemilu 2019, PAN Targetkan Minimal 10% Kursi Parlemen
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menargetkan minimal PAN meraih 10% atau 58 kursi pada Pemilu 2019. FOTO/IST
A A A
SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) beberapa waktu lalu disebut-sebut akan menjadi salah satu partai yang tidak lolos parliamentary threshold (PT) pada Pemilu 2019. Namun, hal tersebut dibantah oleh hasil survei dari lembaga survei PolMark Indonesia.

Menurut CEO dan Founder PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, PAN diperkirakan memperoleh 5,9% suara di parlemen. Ini merupakan hasil survei yang dilakukan di 73 dapil. Setiap dapil diambil 440 responden sebagai sampel. Sementara khusus dapil 1 Jabar ada 880 responden yang diambil surveinya.

"Bahwa PAN tidak lolos parliamentary threshold dibantah oleh hasil di 73 dapil ini. Tapi ada ambang batasnya. Ini bukan angka absolut. Sehingga 5,9% bagi PAN atau yang lain bisa lebih tinggi atau kurang dari hasil survei," kata Eep di acara Forum Pikiran, Akal dan Nalar di Surabaya, Selasa (5/3/2019).

Di kesempatan yang sama, Eep memaparkan hasil survei ambang batas parlemen untuk partai lainnya. Dia mennyebut PDIP memimpin dengan angka 28%, disusul Gerindra 14,1%, Golkar 13,3%, PKB 11,5%, Demokrat 6,9%, PAN 5,9%, Nasdem 5,6%, PKS 4,6%, dan PPP 4,5%.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menyebut saat ini PAN sedang menargetkan minimal 10% atau 58 kursi pada Pemilu 2019. "Kita target untuk bisa mencapai 10% minimal, kurang lebih 58 kursi," ujarnya.

Meski saat ini PolMark menyebutkan PAN baru mendapatkan 5,9% suara, tapi Eddy dan seluruh jajaran kader PAN optimistis angka yang sudah ditargetkan akan tercapai.

"Karena berdasarkan survei-survei yang telah terjadi sebelumnya, margin error PAN itu tidak pernah di bawah hasil akhirnya. Kita justru ke atas. Jadi 5,9% hari ini, ditambah margin error nanti, insyaAllah hasilnya akan lebih tinggi," katanya.

Menurut Eddy, strategi yang dilakukan PAN adalah mendekati masyarakat door to door campaign.

"Karena bagaimana pun juga door to door campaign menyapa masyarakat itu adalah sesuatu yang paling efektif. Dan sudah terbukti dengan survei bahwa masyarakat itu memilih caleg yang memang dekat dengan Warga, artinya harus datang menyambangi dan menyapa masyarakat, dan itu harus berkelanjutan," katanya.

Sejauh ini, menurut pengakuan Eddy, sebagian besar caleg-caleg PAN sudah melaksanakan strategi tersebut di dapil masing-masing. Selain itu, strategi yang dibangun PAN adalah menggunakan Alat Peraga Kampanye (APK) sehingga menambah keyakinan masyarakat terhadap caleg-caleg dari PAN.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0017 seconds (0.1#10.140)