Cara Ibu Muda Ojek Online Edukasi Penumpang tentang Covid-19

Sabtu, 04 April 2020 - 21:00 WIB
Cara Ibu Muda Ojek Online Edukasi Penumpang tentang Covid-19
Wardatun, pengemudi ojek online di Kota Semarang terus semangat bekerja di tengah pandemi virus corona. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Edukasi tentang Covid-19 mesti dilakukan oleh semua pihak, tak terkecuali pengemudi ojek online (ojol). Seperti yang dilakukan seorang perempuan pengemudi ojol di Kota Semarang.

Perempuan bernama Wardatun itu sempat diliputi waswas ketika harus menarik penumpang di tengah pandemi corona. Namun apa daya, dia ini tetap harus memacu kendaraannya agar asap di dapur masih bisa mengepul.

Dia keluar rumah mulai pukul 06.30 WIB, dan langsung menyusuri jalanan Ibu Kota Jawa Tengah. Harapannya satu yakni ponsel yang tersimpan di saku, nyangkut order penumpang. Baik untuk order layanan antar maupun pesanan makanan.

Namun, harapan tersebut dua pekan terakhir ternyata jauh panggang dari api. Meski telah berkeliling kota, tapi notifikasi ponselnya tak kunjung berdenting. Tak mudah mendapatkan penumpang, karena pemerintah pun telah mengeluarkan anjuran agar warga tetap bertahan di rumah.

Saat order datang, kembali Wardatun dicengkeram dilema. Ibarat makan buah simalakama. Mengambil order artinya harus siap dengan risiko penularan jika ternyata penumpang terpapar Covid-19. Sementara jika dilepas, otomatis pemasukan batal dikantongi.

Keputusan dalam hitungan detik harus diambil, sebelum order calon penumpang itu batal melakukan pemesanan. Bahaya virus corona asal Wuhan, China telah banyak didengarnya baik dari siarana televisi maupun perbincangan antarojol ketika menunggu penumpang.

Dan akhirnya dia memutuskan untuk mengambil order penumpang itu. Cukup banyak edukasi yang telah diterimanya dari penyedia aplikasi maupun diskusi di kampung-kampung. Menyiapkan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer. Tiga barang wajib yang mesti dibawa ketika bekerja.

"Agar tidak tertular Covid-19. Kan kita nggak pernah tahu dari mana riwayatnya, seperti apa? Ya pasti atribut lengkap, sarung kaus tangan, pakai penutup muka masker, dan saya juga bawa hand sanitizer ke mana-mana," kata Wardatun, Sabtu (4/4/2020).

Dia pun tak segan memberi tahu penumpang untuk mengenakan masker apabila bepergian. Selain lebih aman untuk dirinya sendiri sekaligus melindungi orang di sekitarnya. Jika penumpang tak mengenakan masker, dia pun menyiapkan untuk dikenakan.

"Harapannya semoga wabah ini segera hilang dari Indonesia. Semoga biar sehat semua ke depan, biar lancar semua cari makan, cari rezeki, sehat semua. Enggak seperti sekarang ini, serba susah," ujarnya.

Menurutnya, dalam dua pekan terakhir penghasilan turun drastis. Bila sebelumnya masih bisa mendapatkan 20 order, kini hanya berkisar 14 order. Itu pun dia harus bekerja full mulai pagi hingga menjelang malam.

"Kondisinya sangat turun saat ini. Biasanya masih nutup poin sampai 20 order. Ini sekarang sudah tidak pernah, paling hanya 14 order itu juga jarang. Keluar rumah pukul 06.30 WIB. Kalau sekarang kan paling lama sampai pukul 17.00 WIB, karena pukul 18.00 WIB sejumlah jalan sudah ditutup karena corona ini," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6710 seconds (0.1#10.140)