Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Tentukan Status Sopir, Polisi Bakal Periksa Bupati Demak
Mobil Bupati Demak ringsek setelah kecelakaan di jalan tol Batang-Semarang. Polisi akan memeriksa Bupati Demak untuk menentukan status sopirnya. FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A
A
A
BATANG - Polisi bakal memeriksa Bupati Demak M Natsir untuk menentukan status sopirnya bernama Ali Ashari (35) pasca-kecelakaan maut di Tol Batang-Semarang. Namun pemeriksaan itu bakal menunggu waktu cukup lama karena Natsir tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Kasat Lantas Polres Batang AKP Ferdy Kastalani mengatakan, selain itu polisi juga akan meminta keterangan pengawal pribadi Bupati Demak Brigadir Miandi Wijaya Gusmiarta. Anggota Polres Demak ini juga masih dalam perawatan medis pasca-operasi penyambungan tulang kaki.
"Kita membutuhkan keterangan dua saksi itu melengkapi penyidikan. Keduanya selamat, tapi kini menjalani perawatan medis. Tentu ini akan menunggu mereka pulih terlebih dahulu," ujar Ferdy, Selasa (5/3/2019). (Baca Juga: Bupati Demak Observasi di Kariadi, Pengawal Jalani Operasi Kaki)
Menurutnya, keterangan dua saksi itu untuk kroscek terhadap hasil pemeriksaan terhadap Ali Ashari. Di hadapan polisi, Ali mengatakan tak melihat truk di depannya karena lampu belakang tak menyala. Keterangan ini berbeda dengan fakta yang polisi temukan pada pemeriksaan kondisi lampu belakang truk tronton.
"Nanti dari hasil pemeriksaan saksi-saksi itu kita akan simpulkan dengan hasil olah TKP, apakah sopir melaju kencang atau lalai saat mengendarai. Makanya kita menunggu dua saksi diperiksa," katanya. (Baca Juga: Jelang Operasi, Bupati Demak Jalani MSCT Scan)
Diberitakan sebelumnya, kendaraan yang ditumpangi Bupati Demak M Natsir terlibat kecelakaan di Tol Batang, tepatnya di KM 349, Kandeman. Mobil Innova nomor polisi H 9507 PN yang melaju dari arah barat ke timur ini berisi empat orang ini menabrak bagian belakang truk tronton, Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 03.15 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, ajudan Bupati Demak, yakni Febri Dien Terial, meninggal dunia di RSUD Kalisari Batang, karena menderita luka serius di kepala. Sedangkan Bupati Demak cedera tulang panggul patah dan jari tangannya robek. Sedangkan pengawal pribadi Wijaya luka berat dan sopir luka ringan.
Kasat Lantas Polres Batang AKP Ferdy Kastalani mengatakan, selain itu polisi juga akan meminta keterangan pengawal pribadi Bupati Demak Brigadir Miandi Wijaya Gusmiarta. Anggota Polres Demak ini juga masih dalam perawatan medis pasca-operasi penyambungan tulang kaki.
"Kita membutuhkan keterangan dua saksi itu melengkapi penyidikan. Keduanya selamat, tapi kini menjalani perawatan medis. Tentu ini akan menunggu mereka pulih terlebih dahulu," ujar Ferdy, Selasa (5/3/2019). (Baca Juga: Bupati Demak Observasi di Kariadi, Pengawal Jalani Operasi Kaki)
Menurutnya, keterangan dua saksi itu untuk kroscek terhadap hasil pemeriksaan terhadap Ali Ashari. Di hadapan polisi, Ali mengatakan tak melihat truk di depannya karena lampu belakang tak menyala. Keterangan ini berbeda dengan fakta yang polisi temukan pada pemeriksaan kondisi lampu belakang truk tronton.
"Nanti dari hasil pemeriksaan saksi-saksi itu kita akan simpulkan dengan hasil olah TKP, apakah sopir melaju kencang atau lalai saat mengendarai. Makanya kita menunggu dua saksi diperiksa," katanya. (Baca Juga: Jelang Operasi, Bupati Demak Jalani MSCT Scan)
Diberitakan sebelumnya, kendaraan yang ditumpangi Bupati Demak M Natsir terlibat kecelakaan di Tol Batang, tepatnya di KM 349, Kandeman. Mobil Innova nomor polisi H 9507 PN yang melaju dari arah barat ke timur ini berisi empat orang ini menabrak bagian belakang truk tronton, Minggu (3/3/2019) sekitar pukul 03.15 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, ajudan Bupati Demak, yakni Febri Dien Terial, meninggal dunia di RSUD Kalisari Batang, karena menderita luka serius di kepala. Sedangkan Bupati Demak cedera tulang panggul patah dan jari tangannya robek. Sedangkan pengawal pribadi Wijaya luka berat dan sopir luka ringan.
(amm)
Explore More