Masuk ODP, Tiga Paramedis di Gunungkidul Lakukan Isolasi Mandiri
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Tiga paramedis di Puskesmas Karangmojo 2 Gunungkidul masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP). Mereka langsung melakukan karantina mandiri dan wajib melaporkan kondisinya secara berkala kepada puskesmas untuk dilanjutkan ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Gunungkidul.
Dokter Puskesmas Karangmojo 2, Nuri Cahyawati mengatakan, ketiga paramedis tersebut mengeluhkan demam dan batuk pilek. Salah satu paramedis usai mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di Surakarta yang masuk zona merah Covid-19. Sedangkan dua lagi berada di Poli Infeksius yang memeriksa pasien pemudik.
"Pasien pemudik berasal dari Bekasi, Depok, Jakarta dan sekitarnya. Ini untuk kewaspadaan," katanya kepada SINDOnews, Jumat (3/4/2020).
Dijelaskan, pihaknya mengambil langkah isolasi mandiri untuk menjaga dari hal yang tidak diinginkan. Dia berharap semua rekan paramedis segera pulih. "Namun mereka tetap sadar dan lakukan isolasi mandiri. Jika terjadi sesuatu mereka akan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit rujukan. Sementara masih kategori ODP," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, hingga hari ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 31 orang. Dari jumlah itu, 15 pasien sudah dilakukan swab dengan hasil 3 negatif dan satu positif. Sedangkan ada 11 PDP masih dalam proses meunggu hasil laboratorium. "Untuk jumlah PDP yang dirawat sebanyak 7 pasien dan PDP meninggal dunia dua orang," katanya.
Untuk menekan virus ini, Nuri berharap masyarakat meningkatkan pola hidup bersih sehat. Sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta melakukan social distancing. "Bagi pendatang atau pemudik harus lakukan isolasi mandiri 14 hari. Ini penting," katanya.
Dokter Puskesmas Karangmojo 2, Nuri Cahyawati mengatakan, ketiga paramedis tersebut mengeluhkan demam dan batuk pilek. Salah satu paramedis usai mengikuti pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) di Surakarta yang masuk zona merah Covid-19. Sedangkan dua lagi berada di Poli Infeksius yang memeriksa pasien pemudik.
"Pasien pemudik berasal dari Bekasi, Depok, Jakarta dan sekitarnya. Ini untuk kewaspadaan," katanya kepada SINDOnews, Jumat (3/4/2020).
Dijelaskan, pihaknya mengambil langkah isolasi mandiri untuk menjaga dari hal yang tidak diinginkan. Dia berharap semua rekan paramedis segera pulih. "Namun mereka tetap sadar dan lakukan isolasi mandiri. Jika terjadi sesuatu mereka akan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit rujukan. Sementara masih kategori ODP," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, hingga hari ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 31 orang. Dari jumlah itu, 15 pasien sudah dilakukan swab dengan hasil 3 negatif dan satu positif. Sedangkan ada 11 PDP masih dalam proses meunggu hasil laboratorium. "Untuk jumlah PDP yang dirawat sebanyak 7 pasien dan PDP meninggal dunia dua orang," katanya.
Untuk menekan virus ini, Nuri berharap masyarakat meningkatkan pola hidup bersih sehat. Sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta melakukan social distancing. "Bagi pendatang atau pemudik harus lakukan isolasi mandiri 14 hari. Ini penting," katanya.
(amm)