Harga Rempah Melambung, Stok Bahan Jamu Herbal Menipis

Kamis, 02 April 2020 - 07:10 WIB
Harga Rempah Melambung, Stok Bahan Jamu Herbal Menipis
Pemilik Halimah Herbal Clinic saat mengecek ketersediaan rempah-rempah sebagai bahan ramuan jamu herbal, Rabu (1/4/2020). FOTO : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Permintaan pesanan ramuan jamu herbal semakin meningkat selama merebaknya virus corona jenis baru, Covid-19. Namun harga-harga bahan baku berupa rempah-rempah untuk ramuan jamu herbal justru melambung setinggi langit.

Mahalnya harga rempah ketika pesanan jamu herbal meningkat tersebut diungkapkan pemilik Halimah Clinic Herbal, Bunda Halimah saat ditemui awak media di Semarang, Rabu (1/4/2020).

Pihaknya mengaku sàat ini mendapat banyak pesanan jamu “Tolak Corona” untuk meningkatkan daya tahun atau imunitas tubuh guna meredam ganasnya virus corona. Dia mengungkapkan, pesanan datang dari kalangan masyarakat di wilayah Jawa Tengah, luar pulau hingga luar negeri.

“Namun sàat ini di pasaran harga bahan-bahan rempah untuk jamu, terutama bahan rempah jamu tolak corona sangat mahal sekali. Seperti harga kapulogo yang biasanya Rp100.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp350.000,” sebut Bunda Halimah.

“Selain itu harga Jahe per kilo yang biasannya Rp150.000, kini jahe yang kering mencapai Rp500.000 hingga Rp600.000, Polo dari Rp85.000 menjadi Rp275.000, dan belum bahan-bahan yang lainnya,” ungkapnya.

Padahal, setiap hari pihaknya membutuhkan stok 45 Kg per satu macam herbal. Seperti jahe butuh 30-40 Kg yang permintaannya sangat tinggi untuk mencegah virus corona.

Meski stok menipis, dia berusaha mendapatkan rempah-rempah supaya masyarakat Indonesia tetap sehat, fit, jauh dari berbagai macam penyakit termasuk untuk mencegah atau mengantisipasi datangnya virus corona,

“Harga bahannya betul-betul tinggi selangit, tapi kami tidak akan menaikkan harga jual untuk customer, dan kami tetap memenuhi permintaan dari customer,” kata pakar herbal Indonesia ini.

Dia mengaku jika saat ini banyak sekali permintaan pesanan terutama jamu tolak corona. Bahkan saking banyaknya pesanan, hingga ada yang tertunda àkibat menipisnya rempah-rempah yang saat ini terus diburu banyak orang.

“Mereka yang pesan jamu herbal alami ini mulai dari Afganistan, Johor Malaysia, Jayapura Papua, Banda Aceh, Bengkulu, Maluku Utara dan Denpasar Bali,” sebutnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6587 seconds (0.1#10.140)