Alat Terbatas, RSUD Wongsonegoro Semarang Beli Rapid Test Sendiri

Rabu, 01 April 2020 - 08:30 WIB
Alat Terbatas, RSUD Wongsonegoro Semarang Beli Rapid Test Sendiri
Keterbatasan alat rapid test corona membuat RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang Jawa Tengah membeli sendiri ke vendor. FOTO : IST
A A A
SEMARANG - Keterbatasan alat rapid test corona membuat RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang Jawa Tengah membeli sendiri ke vendor. Uji cepat itu dinilai cukup efektif sebagai deteksi awal karena memiliki akurasi hingga 80%.

“Ini adalah sebuah ide dari Bapak Wali Kota, waktu itu kami rapat dalam rangka ini (pencegahan virus corona) apa yang harus dilakukan. Kemudian Wali Kota bilang, ‘Pakai rapid test bisa enggak?’,” kata Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro dr Susi Herawati, kepada awak media, Selasa (31/3/2020).

“Disebut bisa sekali, enggak juga karena tidak 100% hasilnya. Kalau hasil 100% akurat adalah swab, tapi untuk langkah pertama, untuk skrining pertama mungkin dengan rapid test akan berguna karena kita akan bisa edukasi secara langsung,” imbuhnya menjawab pertanyaan Wali Kota saat itu.

Dia menyampaikan, setelah rapat tersebut pihaknya langsung mencari rapid test untuk penanganan pandemic Covid-19. Pada saat bersamaan, juga sekaligus menunggu bantuan rapid test dari Pemerintah Pusat tiba.

“Maka kami langsung mencari dan mendapatkan. Di awal itu kami hanya mendapatkan satu boks, karena memang demikian susahnya kemudian juga mungkin peminatnya juga banyak. Sebenarnya kami memesan 2.480 (biji), yang kemarin hari Sabtu malam datang 200 (biji),” kata dia.

Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan menggunakan rapid test yang diterima terdapat 193 orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Hasil dari pemeriksaan itu sebanyak 3 orang dinyatakan positif dan kini menjalani isolasi dan dilakukan tes swab PCR.

“Sudah kita pakai, sisanya (rapid test) ada sekira 90-an. Ini harapannya dari pihak vendor, harusnya hari ini datang lagi 2.000-an rapid test itu. Ini (rapid test) beli sendiri,” tambahnya.

Menurutnya, bantuan rapid test dari Pemerintah Pusat yang tiba sebanyak 50 biji. Alat tersebut langsung digunakan untuk memeriksa petugas medis di rumah sakit. “Kemarin kita mendapat dari Pusat 50 biji, kita peruntukan untuk petugas kesehatan,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3232 seconds (0.1#10.140)