Tanggul Bronjong Sungai Bodri Kendal Bocor, Warga Diungsikan

Selasa, 31 Maret 2020 - 22:48 WIB
Tanggul Bronjong Sungai Bodri Kendal Bocor, Warga Diungsikan
Tanggul yang hanya berupa bronjong bocor akibat Sungai Bodri Kendal meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah atas, Selasa (31/3/2020). FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
KENDAL - Puluhan warga Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kendal yang rumahnya berada di bawah tanggul Sungai Bodri diungsikan, Selasa (31/3/2020) malam. Tanggul yang hanya berupa bronjong bocor akibat Sungai Bodri meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah atas.

Air mengalir deras dari sela-sela bronjong batu dan terus menggenangi pemukiman yang berada di bawah tanggul Sungai Bodri, tepatnya di Desa Lanji. Rembesan air dari ungai Bodri mulai terlihat sejak Selasa (31/3/2020) sore. Rembesan bertambah deras pada malam hari seiring dengan naiknya debit air sungai.
Warga yang berada di bawah tanggul diungsikan mengingat air yang bocor semakin deras dan genangan air di pemukiman telah mencapai 30 cm.

Ketua RW setempat, Puji Sumaryono mengatakan, wilayah Lanji dan Kota Kendal sebenarnya tidak diguyur hujan. Namun hujan deras terjadi di bagian atas, sehingga debit air Sungai Bodri terus bertambah dan mencapai ketinggian 3 meter lebih di Bendungan Juwero. Kondisi tanggul di Desa Lanji sudah ambles dan hanya menyisahkan bronjong batu sebagai penahan.

"Karena air yang keluar dari sela-sela bronjong semakin deras, warga menjadi panik dan diungsikan ke masjid dan balai desa yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi tanggul yang bocor," kata Puji, Selasa (31/3/2020) malam.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Sigit Sulistyo membenarkan kondisi tanggul hanya menyisakan bronjong batu. Debit air yang bertambah seiring hujan di wilayah atas mengakibatkan air merembes di sela-sela brojong dan mengalir ke pemukiman yang berada di bawah tanggul.

"Sebagai langkah antisipasi, warga diungsikan. Kami pantau perkembangan debit air dari Bendungan Juwero. Hingga saat ini debit air masih tinggi, tapi diperkirakan menjelang pagi air sudah surut dan warga bisa kembali ke rumah," katanya.

Meski kondisi tanggul dari bronjong kritis dan membahayakan karena sewaktu-waktu bisa jebol, tapi warga banyak yang ingin melihat dari dekat. Petugas dari BPBD Kendal, relawan bencana, dan kepolisian serta TNI berjaga-jaga di lokasi serta menutup akses jalan menuju tanggul.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9353 seconds (0.1#10.140)