Dekan Fakultas Kedokteran UNS Ingatkan Bahaya Bilik Disinfektan

Senin, 30 Maret 2020 - 22:33 WIB
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Ingatkan Bahaya Bilik Disinfektan
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo, Reviono tidak merekomendasikan pemakaian bilik disinfektan yang dipakai untuk menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh atau pakaian. FOTO/SINDOnews/ARY WAHYU WIBOWO
A A A
SOLO - Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Reviono tidak merekomendasikan pemakaian bilik disinfektan yang dipakai untuk menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh atau pakaian. Selain tidak efektif mematikan virus corona, bahan yang disemprotkan justru berisiko jika dihirup manusia.

"Entah itu alkohol, deterjen atau bahan apapun kan terhirup. Itu berisiko ke saluran napas sampai paru paru," kata Reviono kepada SINDOnews, Senin (30/3/2020).

Bahan disinfektan, seperti sabun dan alkohol, untuk efektif adalah minimal 20 detik. Sementara di bilik disinfektan, hanya berlangsung singkat, sehingga kurang efisien untuk mematikan virus. Sehingga dalam pandangannya, yang paling efisien untuk mencegah penyebaran corona adalah melalui cuci tangan secara benar.(Baca Juga: Mahasiswa UNS Buat Disinfection Chamber untuk Cegah Corona)

Dampak disinfektan jika terhirup adalah menimbulkan iritasi atau peradangan pada saluran pernapasan. Jika berakumulasi, maka akan mengakibatkan kerusakan paling ringan berupa bronkitis akut. Bisa juga mengakibatkan radang pneumonitis. "Jika setiap hari disemprot terus akan menimbulkan kumulatif," katanya.

Disinfektan menjadi partikel berbahaya jika dihirup atau kena mata. Berbeda halnya jika dipakai untuk cuci tangan, tetap aman di kulit. "Kalau saya tidak merekomendasikan, imbauannya ya cuci tangan," tegasnya.

Disinggung mengenai penyemprotan disinfektan di jalan raya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah efisien atau tidak. Jika jalan itu dilalui banyak orang yang positif, pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pengawasan (PDP), hal itu menjadi efektif. Namun yang paling efektif adalah justru mengelap permukaan.

Pakar paru-paru UNS ini menyebut, virus, termasuk corona menyukai berada di logam dan dapat hidup hingga empat hari. Seperti pegangan, meja, kaca, lift. Hal hal yang sering disentuh seringkali dilupakan. Pembersihan bagian bagian itu sangat efektif karena penularan dapat melalui media itu. Social distancing atau physical distancing cukup efektif untuk mencegah penyebaran corona karena tidak ada peluang untuk berpindah.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1395 seconds (0.1#10.140)